REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satelit ruang angkasa Rusia, Phobos-Grunt,
gagal mengambil lintasan yang telah direncanakan untuk menuju ke Mars
dan terjebak di orbit bumi, dan hanya ada waktu tiga hari untuk mencoba
memperbaiki, menurut keterangan dari badan antariksa Rusia.
"Kita memiliki waktu tiga hari dimana batere masih memiliki daya," kata Kepala Astronot, Vladimir Popovkin.
Dia juga mengatakan bahwa hal itu bukan merupakan kegagalan.
"Ini keadaan yang tidak wajar, namun situasi masih terkendali," tambahnya.
Satelit
Phobos-Grunt meluncur sesaat setelah lewat tengah malam waktu Moskow
dari lokasi peluncuran milik Rusia, Baikonur cosmodrome di Kazakhstan,
yang merupakan misi pertama sejak satelit Mars-96 tahun 1996 yang jatuh
setelah peluncuran.
Ini merupakan misi yang ambisius untuk bisa
menempatkan satelit itu di sekitar orbit Mars, mendaratkan satelit di
permukaan bulan terbesar, Phobos, mengambil tanah dan membawa sampel
yang pertama dari satelit Mars ke bumi.
Peluncuran itu berjalan
sangat baik namun pesawat tersebut gagal untuk meninggalkan orbit bumi
dalam perjalanannya menuju Mars, sebuah manuver yang direncanakan lima
jam setelah peluncuran.
"Sepertinya sistem mesin tidak bekerja, yang berarti tidak bisa melakukan orientasi pada bintang," kata Popovkin.
Satelit
itu masih berada di orbit bumi, dan para ahli memiliki waktu untuk
melakukan pemrogaman ulang dan kembali melanjutkan perjalanan menuju
planet merah itu.
Proyek Phobos-Grunt merupakan kepentingan yang
besar bagi program Rusia, sebagaimana negara itu mencoba untuk muncul
kembali sebagai adi daya ruang angkasa dengan misi yang terkait dengan
planet dan mampu menyaingi NASA.
Popovkin mengatakan bahwa
pengendali misi memperhatikan posisi satelit itu di orbit bumi, dan
masih memiliki bahan bakar yang cukup di atas kapal.
Sumber: antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar