Selasa, 26 Februari 2013

Ledakan di Rusia, Asteroid, Meteor, atau Meteorit?


EUMETSAT Meteor Rusia hasil tangkapan satelit Meteosat 10.

Ledakan di Rusia pada Jumat (15/2/2013) lalu menjadi salah satu ledakan akibat benda angkasa terbesar dalam 104 tahun terakhir. Dinyatakan bahwa ledakan adalah ledakan meteor yang berasal dari asteroid. Apa maksudnya?


Astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, Selasa (19/2/2013), menjelaskan bahwa asteroid, meteor, dan meteorit yang jatuh sebenarnya merupakan benda yang sama.

Ma'rufin menjelaskan, cara termudah untuk membedakan keempat benda tersebut adalah dengan melihat medium di mana obyek luar angkasa tersebut ditemukan. Medium berarti sedang melayang di angkasa, di atmosfer Bumi, atau sudah di permukaan Bumi.

"Ketika benda asing yang menuju Bumi masih melintas di luar angkasa, ia disebut asteroid. Tepat ketika benda tersebut masuk ke atmosfer disebut meteoroid," papar Ma'rufin.

Kalau disebutkan asteroid 2012 DA14, berarti benda yang dimaksud ditemukan berada di luar angkasa. Benda dapat mendekati Bumi. Namun, selama tidak memasuki atmosfer Bumi, namanya tidak berubah.

“Ketika meteoroid tampak di langit, ketika itu ia disebut meteor. Apabila meteor itu meledak atau menumbuk bumi, sisa ledakan atau tumbukan yang ditemukan disebut meteorit," kata Ma'rufin.

Dengan demikian, apa yang meledak di Rusia tepatnya disebut meteor yang meledak. Meteor itu sendiri sebelumnya merupakan asteroid kecil yang melintas di luar angkasa, dekat Bumi. Saat asteroid itu mulai memasuki atmosfer Bumi, maka disebut meteoroid.

Bagaimana dengan hujan meteor? Hujan meteor tak selalu disebabkan oleh asteroid secara langsung, tetapi bisa oleh debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer Bumi.

Debu asteroid yang berinteraksi dengan atmosfer dan menyala disebut hujan meteor atau bintang jatuh. Jika bola meteor lebih besar maka disebut fireball. Jika bola meteor sangat besar seperti pada peristiwa ledakan meteor di Rusia maka disebut bollide.


Sumber: Kompas                              

Peristiwa Meteor Jatuh ke Bumi kian Sering Terjadi









Meteor yang menghantam wilayah pegunungan Ural, Rusia, Jumat (15/2) lalu mengejutkan dunia karena sempat tidak terdeteksi hingga menghantam bumi.

Banyak kalangan kemudian mengaitkan meteor yang jatuh di Rusia itu dengan Asteroid 2012 DA14 yang melintas dekat orbit bumi Sabtu (16/2) dini hari. Namun, NASA membantah hal itu. Dua peristiwa itu sama sekali tak terkait.

Hal itu juga diamini oleh pakar astronomi dan astrofisika Lembaga Penerangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. 

Menurutnya, asteroid 2012 DA14 tidak berdampak apapun. "Hanya terlihat seperti bintang redup yang lewat dari selatan ke utara," tuturnya saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (16/2).

Thomas menjelaskan saat ini peristiwa tumbukan Bumi dengan benda langit kerap terjadi. Sebelumnya pada 8 Oktober 2009 juga sempat terjadi kejatuhan benda langit sebesar 10 meter  di wilayah Laut Bone Sulawesi. Artinya, dalam waktu lima tahun, meteor kembali menghantam Bumi.

"Biasanya rerata waktu tumbukan bumi dengan benda langit akan terjadi setiap 12 tahun sekali. Belakangan ini kasus tersebut memang agak cepat terjadi, tapi mengingat memang ada jutaan benda langit tanpa orbit di sekitar Bumi maka hal tersebut bukan anomali," ujar Thomas.

Thomas menegaskan tumbukan benda langit dengan Bumi tersebut merupakan kejadian yang wajar. 

"Ada jutaan benda langit yang melayang di udara dan sebagai salah satu benda langit pula maka posisi Bumi amat memungkinkan untuk bertumbukan dengan benda langit lainnya," jelas Thomas. 

Tumbukan benda langit menurut Thomas cenderung berbahaya dari sisi efek kejut yang dihasilkannya. Karena kecepatan jatuhnya bisa mencapai 30 km per detik. 

"Jadi bayangkan saja kalau sampai jatuh di daerah padat penduduk. Meskipun kecil saja tapi tekanan kecepatan jatuh tersebut akan bertabrakan dengan tekanan udara bumi sehingga efek kejut yang dihasilkannya bisa saja cukup berbahaya," jelas Thomas.

Beberapa fakta tumbukan benda langit yang cukup berdampak besar pada kerusakan bumi antara lain tumbukan asteroid pada 30 juni 1908 di Siberia. Saat itu, asteroid seluas 10 km jatuh dan menyebabkan kerusakan hutan seluas DKI Jakarta di kawasan tersebut. 

Sedangkan tumbukan besar lainnya terjadi di semenanjung Bukatan, Meksiko, 65 juta tahun lalu menyebabkan iklim di Bumi berubah drastis. "Yang terakhir ini bahkan dipercaya hingga sekarang sebagai penyebab punahnya dinosaurus," papar Thomas.


Sumber: Metrotvnews.com

Senin, 25 Februari 2013

Warna Asli Mars Ternyata Bukan Merah



Selama ini manusia seringkali beranggapan warna planet Mars adalah merah karena tampak merah dilihat dari Bumi. Tapi, anggapan itu ternyata tak sepenuhnya benar.

Warna merah Mars ternyata hanya sebatas permukaan saja. Fakta ini terungkap dari hasil pengeboran batuan Mars yang dilakukan oleh robot penjelajah Mars milik Badan penerbangan dan Antarika Amerika Serikat (NASA), Curiosity.

Serbuk batu hasil pengeboran batuan dasar Mars yang dilakukan Curiosity mengungkapkan warna planet tersebut di bawah permukaan adalah abu-abu. 

“Kami mulai melihat adanya warna baru dari planet Mars saat ini, hal ini menarik perhatian kami” ujar Joel Hurowitz, peneliti sistem sampling Curiosity di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California kepada Space.com Rabu (20/02/2013).

Peneliti berpendapat, warna merah diakibatkan oleh kandungan besi pada debu Mars yang mengalami oksidasi atau perkaratan.

Pengeboran memungkinkan ilmuwan mendapatkan debu dengan kandungan besi yang belum mengalami oksidasi. Penyimpanan dalam wadah yang terpasang di wahana antariksa Curiosity mencegah proses oksidasi tersebut.

Sebagaimana diketahui, Curiosity berhasil mengebor batu bernama John Klein untuk pertama kalinya [pada 8 Februari 2013 lalu. 

Pengeboran hingga kedalaman 6,4 cm dibuktikan dengan citra yang dirilis NASA pada Rabu lalu. Analisis serbuk batu nantinya diharapkan dapat menguak kandungan debu Mars serta misteri lingkungan basah Mars pada masa lalu. 

Sumber : Kompas.com  

Ilmuwan Rusia Klaim Temukan Pecahan Meteor di Dalam Danau


 
Lubang di danau es yang ditimbulkan oleh pecahan meteor (AFP)

Moskow - Para ilmuwan Rusia mengklaim berhasil menemukan pecahan meteor yang menghujani langit Rusia pekan lalu. Hujan meteor yang melanda wilayah Pegunungan Urals tersebut memakan korban luka hingga 1.200 orang dan merusak ribuan rumah warga.

Potongan besar batu dari luar angkasa itu dilaporkan jatuh di wilayah Chelyabinsk, Rusia pada Jumat (15/2) lalu. Kekuatannya ditaksir nyaris menyamai kekuatan bom nuklir yang jatuh di Hiroshima, Jepang pada zaman Perang Dunia II.

Meteor yang jatuh ke bumi tersebut sebenarnya sudah meledak di atas permukaan bumi, namun pecahannya tetap saja menimbulkan dampak yang tidak kecil bagi daratan bumi. Demikian seperti dilansir AFP, Senin (18/2/2013).

Para pekerja yang melakukan pembersihan di sejumlah wilayah, meyakini adanya sejumlah pecahan meteorit yang jatuh ke wilayah danau setempat. Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia yang melakukan pemeriksaan kimia di lokasi yang sama, berhasil menemukan kandungan tidak biasa dalam sejumlah bebatuan.

"Kami memastikan bahwa partikel zat yang ditemukan dalam ekspedisi di dekat Danau Chebarkul benar-benar memenuhi komposisi sebuah asteroid," demikian pernyataan salah satu anggota Russian Academy of Sciences, Viktor Grokhovsky seperti dikutip RIA Novosti.

Meskipun danau tersebut ditutupi es, namun Grokhovsky meyakini ada meteorit yang terkubur di dalamnya. Dia menerjunkan timnya untuk menyusuri danau tersebut secara seksama.

"Sejak kami menemukan adanya pecahan --yang merupakan bagian luar meteorit-- itu berarti bagian utamanya bersemayam di dalam danau," ujarnya kepada kantor berita Interfax.

Grokhovsky dari Urals Federal University ini juga pernah mengomentari foto seseorang yang memegang sebuah pecahan batu hitam berukuran kecil. Menurutnya, batu tersebut dipastikan pecahan meteorit.

Dikatakan Grokhovsky, komposisi batu tersebut yang kemungkinan besar logam besi, semakin memperkuat dugaan bahwa batu tersebut merupakan pecahan meteorit. "Kemungkinan besar, temuan itu disebut meteorit Chebarkul," imbuhnya.

Hujan meteor yang melanda Rusia, Jumat (15/2) lalu, memicu kerusakan cukup besar. Dilaporkan sekitar 5 ribu gedung rusak dan ribuan orang lainnya luka-luka akibat terkena pecahan kaca atau runtuhan bangunan. Untuk membersihkan kondisi kota yang kacau akibat hujan meteor, pemerintah mengerahkan 24 ribu pekerja darurat dan para relawan. Mereka bertugas membersihkan sisa pecahan kaca dan runtuhan bangunan.

Keberadaan pecahan-pecahan meteorit yang menghantam bumi ini menarik perhatian masyarakat. Terlebih setelah para pemburu benda luar angkasa setempat menawarkan imbalan yang cukup menggiurkan, yakni sebesar 300 ribu rubles (Rp 96,2 juta) bagi setiap benda luar angkasa yang benar-benar otentik.

Astronom Temukan Cara Baru Deteksi Kehidupan di Planet Lain


VLT (Very Large Telescope) di Chile. Image credit: hd.org
Sebuah tim yang terdiri dari beberapa astronom Belanda mengungkapkan bahwa dengan teleskop baru yang mereka gunakan, mereka dapat mengetahui dan mendeteksi tanda-tanda kehidupan lain di luar Bumi pada planet yang mengorbit bintang lain selain Matahari kita. Walaupun bintang selain Bumi yang terdekat dengan kita memiliki jarak yang juga sangat jauh, namun tanda-tanda itu bisa dideteksi dari aktivitas biologis berupa gas yang berada di atmosfer planet yang bersangkutan. Zat atau gas tersebut disebut dengan gas Biomarker.

Ide ini awalnya sudah ada sejak tahun 1960-an dan saat ini untuk pengamatannya digabungkan dengan teleskop flux berbiaya rendah yang berbasis di Bumi untuk mengukur oksigen pada atmosfer eksoplanet. Studi tentang hal ini akan diterbitkan dalam jurnal astrofisika pada 20 Februari mendatang.

Pada Bumi, aktivitas Bumi dari luar atmosfer bisa dideteksi dengan menganalisa atmosfer Bumi yang seperlimanya terdiri dari molekul oksigen yang hanya muncul sebagai hasil dari aktivitas biologis seperti fotosintesis tumbuhan. Dengan begitu hal seperti ini juga bisa dterapkan pada planet lain nan jauh di sana.

Hal ini tentunya sangat menantang sekali dan untuk pengukuran yang lebih maksimal diperlukan teleskop canggih space based (teleskop berbasis di luar angkasa) sebab lapisan ozon atau lapisan oksigen Bumi akan menghambat dan mengganggu proses pengukuran secara akurat. Namun hal tersebut kembali terhambat dengan kebutuhan dana yang sangat besar.

Tim astronom Belanda yang meluncurkan konsep baru tersebut mengungkapkan bahwa untuk melakukan pengukuran dan identifikasi tidak perlu harus pergi ke luar angkasa. Caranya yaitu dengan memisahkan molekul oksigen dari sebuah planet ekstrasurya dengan molekul oksigen Bumi kita sendiri untuk kemudian diukur dengan tepat panjang gelombangnya dan seberapa besar penyerapannya. Hal itu diungkapkan oleh Ignas Snellen selaku penulis utama studi tersebut.

Dengan cara ini teleskop tidak harus berada di luar angkasa dan lebih menghemat biaya. Metode ini sudah diuji coba menggunakan teleskop Very Large Telescope (VLT) di Chile pada sebuah eksoplanet seukuran Jupiter yang mengorbit sebuah bintang dan ditemukan karbon monoksida pada atmosfernya. Dibutuhkan teleksop yang lebih besar untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan di suatu planet yang lebih jauh dan kemungkinan hal itu dapat dilakukan dengan akan dibangunnya E-ELT atau European Extremely Large Telescope yang akan 25 kali lebih baik hasilnya daripada VLT.


Sumber: www.Astronomi.us

5 Fakta tentang meteor yang jatuh di Rusia


http://astronesia.blogspot.com/
Sebuah benda langit jatuh di Kota Chelyabinsk, di Pegunungan Ural, sekitar 1500 kilometer sebelah timur Ibu Kota Moskow, Rusia. Banyak orang meyakini benda asing ini meteor.
Namun ada pula yang meragukan. Seperti Anggota parlemen Rusia dari Partai Liberal Vladimir Zhirinovsky mengatakan jatuhnya meteor merupakan suatu konspirasi Amerika Serikat,lihat disini. "Benda itu bukan meteorit, itu adalah aksi Amerika yang sedang menguji coba senjata barunya," kata dia kemarin.
Meteor atau konspirasi, berikut ada lima fakta mengenai benda langit itu. Seperti apa? Ini dia ulasannya.

1. Meteor Paling Besar Seabad

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan meteor yang jatuh di Kota Chelyabinsk, Rusia kemarin merupakan meteor terbesar yang menghantam Bumi selama seabad terakhir.


Meteor besar dilaporkan pernah menghantam Bumi pada 30 Juni 1908 di daerah Tunguska, Siberia, mengakibatkan sekitar 80 juta pohon tumbang rata dengan tanah.



"Jatuhnya meteor itu bisa disebut peristiwa langka dan bersejarah," kata Direktur Planetarium NASA Jim Green.

2. Bobot Meteor

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga memperkirakan berat dimiliki meteor itu mencapai tujuh ribu ton dan mempunyai ledakan sekuat 20 bom atom. 


Namun menurut Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, meteor yang jatuh pagi tadi di wilayah Chelyabinsk, Pegunungan Ural, Rusia, berbobot sepuluh ton.

3. Seribu Korban

Jatuhnya meteor di Kota Chelyabinsk, di Pegunungan Ural, sekitar 1500 kilometer sebelah timur Ibu Kota Moskow, Rusia, kemarin telah menyebabkan 1000 orang terluka. Demikian pernyataan dari Kementerian Keadaan Darurat Rusia.


Korban kebanyakan luka akibat pecahan kaca jendela bangunan. Sebanyak 43 korban telah dilarikan ke rumah sakit.



Hantaman meteor itu juga merusak sekitar 3000 bangunan, termasuk melubangi sejumlah dinding besi sebuah pabrik di Chelyabinsk.



"Cahaya di langit semacam itu tak pernah terjadi di kehidupan. Itu hanya terjadi ketika kiamat," kata Vlada Palagina, guru di sebuah sekolah di Chelyabinsk.



Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan menteri keadaan darurat menyediakan segala pertolongan kepada korban.

4. Ledakan besar

Menurut Scienceblogs.com, sebuah blog sains diprakarsai oleh National Geographic, ketika sebuah meteor mendatangi bumi, meteor tersebut akan bergerak sangat cepat karena gaya tarik bumi yang begitu besar. Hal ini akan menyebabkan sang meteor tersebut mampu bergerak hingga 11 sampai 72 kilometer per detik menuju bumi.


Namun, sebagai pelindung terluar bumi, atmosfer akan mencoba melawan gaya tersebut dan memperlambat laju meteor sembari membakar habis material pembentuk meteor tersebut. Itulah mengapa meteor jatuh selalu terlihat mengeluarkan cahaya mengkilat, seperti yang terekam dalam kejadian di Rusia hari ini.



Sayangnya, jika material pembentuk meteor tersebut terlalu banyak tersusun oleh es maupun CO2 kering, suhunya akan meningkat drastis dan mendidih. Suhu inilah yang menyebabkan molekul di dalam meteor tertekan dan mencoba untuk keluar. Sehingga, terjadilah ledakan yang sangat kuat tersebut.

5. Asteroid 2012 DA14

Meteor jatuh di Rusia lusa lalu diyakini bagian dari Asteroid 2012 DA14 yang akan mendekati bumi tahun ini. 


Pasalnya, meteor itu menghantam bumi hanya beberapa jam sebelum asteroid bernama 2012 DA14 seluas setengah lapangan bola melintasi Bumi di ketinggian 27 ribu kilometer. Itu merupakan rekor jarak terdekat sebuah asteroid besar melintasi Bumi.

Sumber: Merdeka.com 

Bukti Baru Sungai Pernah Mengalir di Mars


Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Brown University menunjukkan bahwa Mars pernah memiliki dasar sungai kuno. Peneliti menemukan jaringan dari pegunungan sempit di kawah Mars, yang menampilkan sisa-sisa fosil dari retakan tanah.


Retakan tanah itu menunjukkan bahwa air pernah mengalir di Mars. Penelitian ini menambah bukti baru terkait Mars yang memiliki hidrologi aktif.



Dengan hidrologi aktif ini, ilmuwan bisa mendapatkan pengetahuan baru guna mencari bukti kehidupan purba di planet merah tersebut. Ilmuwan meyakini bila aliran air ini masih ada, maka air ini kemungkinan diedarkan melalui celah-celah.



Ilmuwan juga percaya bahwa air yang bersirkulasi tersebut, perlahan akan dapat mengisi celah dengan deposit mineral, yang akan menjadi lebih keras ketimbang batu di sekitarnya. Batu di Mars juga dapat terkikis selama jutaan tahun dan lapisan material mineral keras itu akan tetap ada pada tempatnya.



Untuk menguji hipotesis, ilmuwan memetakan lebih dari 4.000 pegunungan di dua kawah Mars. Ilmuwan menggunakan pencitraan beresolusi tinggi dari Mars Reconnaissance Orbiter NASA.



Hipotesis lainnya juga menunjukkan bahwa struktur pegunungan ini terbentuk dari magma vulkanik yang masuk ke dalam batuan di sekitarnya. "Ini menunjukkan bahwa pembentukan retakan dihasilkan melalui energi dari dampak peristiwa lokal dan tidak berhubungan dengan skala regional vulkanik," kata peneliti Lee Saper, seperti dikutip Redorbit, Rabu (30/1/2013).



Tim juga menemukan pegunungan yang secara ekslusif berada di area, di mana batuan di sekitarnya kaya akan tanah zat besi-magnesium. Mineral dianggap sebagai tanda bahwa air pernah hadir di bebatuan Mars.
Sumber: Okezone.com  

Kolektor Meteorit Berlomba Untuk Menemukan Fragmen Meteor Di Rusia

http://astronesia.blogspot.com/
Sebuah lubang didanau Chelyabinsk yang dibuat meteorit pada tanggal 15 februari 2013


Ledakan meteor terbesar di abad ini telah terjadi di Rusia.Para kolektor sudah menuju kawasan Chelyabinsk di Rusia, berharap menemukan sebuah fragmen dari pecahan obyek seberat 7.000 ton.
NASA memperkirakan meteor Rusia memiliki diameter sekitar kira-kira 50 kaki (15 meter) ketika menghantam atmosfer pagi kemarin (15 Februari) dan meledak menjadi bola api yang lebih terang dari Matahari.

"Ini adalah peristiwa terbesar dalam hidup kita," kataagen kolektor batu Michael Farmer di Tucson, Arizona."Ini sangat menarik,mengumpulkan benda sains dan mungkin mendapatkan keuntungan" tambahnya.

Meteorit di Rusia terdiri dari apa?

Kebanyakan meteor yang masuk ke bumi akan menguap dan hancur di atmosfer,bongkahan batu cukup besar mungkin bisa mencapai tanah, kata Marc Fries, seorang ahli pelacakan meteor dan ilmuwan senior di Institut Planetary Science di Tucson.
Sementara para ilmuwan Rusia belum mengklasifikasikan meteorit itu,gambar dan video yang diposting secara online menunjukkan hasil yang gelap,Fragmen batuan tersebut ditemukan didekat kawah dekat sebuah danau beku.
"Ini memberitahu kepada saya bahwa meteorit yang ada di Rusia  itu bukan meteorit besi, sehingga kemungkinan yang tersisa adalah beberapa jenis chondrite, stony meteorit," kata Fries OurAmazingPlanet.
Meteorit besi juga lebih kecil kemungkinannya untuk hancur di atmosfir daripada meteorit batuan,sehingga Alan  Rubin menduga bahwa bola api yang terjadi di Chelyabinsk adalah sebuah meteor chondrite.Chondrites juga meteorit yang paling umum:Lebih dari 70 persen dari semua meteorit yang jatuh dan terlihat di bumi adalah chondrite, kata Rubin, seorang profesor geologi di University of California, Los Angeles.

Kolektor batu berlomba

Meteor yang jatuh terdiri dari dua kategori besar yaitu : besi dan batu. Meteorit besi terdiri sekitar 90 persen besi, sedangkan meteorit batuan terbuat dari batu dan potongan-potongan kecil logam.
Potongan meteorit di Rusia telah muncul di eBay,tapi kemungkinan besar itu palsu kata Rubin. "Gambar yang saya lihat tampak seperti terak," katanya kepada OurAmazingPlanet. (Terak adalah hasil dari peleburan bijih besi.)
Apakah meteor mengungkapkan komposisi mineral langka atau biasa, Rubin mengatakan ia akan sangat  bersemangat untuk melihat beberapa sampel.Komposisi meteorit batuan mengandung petunjuk untuk pembentukan awal tata surya, katanya.
"Dengan mempelajari meteorit dan menentukan dari mana mereka berasal, kita dapat membuat peta tata surya awal, dan memberi kita pegangan yang baik tentang asal-usul dari sistem planet secara keseluruhan," katanya.
Dealer batu Farmer mengatakan dia berencana berangkat ke Rusia sesegera mungkin. "Saya tidak akan melewatkan ini untuk dunia," katanya.
Mengumpulkan batu untuk ekspor adalah legal di Rusia dengan dokumen yang benar, Farmer mengatakan."Saya berharap banyak fragmen dari meteorit ini berada di pasar dalam beberapa hari," katanya kepada OurAmazingPlanet.
Nilai akan ditentukan oleh kelangkaan batu itu, Farmer mengatakan, apakah meteorit itu memiliki komposisi yang tidak biasa,.


Sumber: Space.com 

Lubang Hitam Tumbuh Lebih Cepat dari Galaksi Induk

alt













Lubang hitam supermasif tidak terbagi sesuatunya secara  merata dengan galaksi mereka, menurut penelitian baru dari Australia.
Sebuah galaksi dengan lubang hitam supermasif pada pusatnya harus berbagi gas yang tersedia dengan lubang hitam. Galaksi menggunakannya sebagian untuk membentuk bintang baru, dan menelan sebagian lubang hitam dari mereka.
Sebelumnya, para ilmuwan berpikir galaksi dan lubang hitam tumbuh dalam rasio tetap antara satu dengan yang lain. Namun, temuan baru menunjukkan bahwa hal ini tidak benar.
"Lubang hitam telah tumbuh lebih cepat dari yang kita duga," jelas Profesor Graham Alister dari Swinburne University dalam sebuah siaran pers.
"Kita sekarang tahu bahwa setiap peningkatan sepuluh kali lipat massa bintang galaksi dikaitkan dengan peningkatan 100 kali lipat lebih besar dalam massa lubang hitam. Hal ini memiliki implikasi luas bagi pemahaman kita tentang galaksi dan lubang hitam co-evolusi. "
Di sisi lain, mereka menemukan bahwa keadaan  sebaliknya terjadi dalam galaksi yang lebih kecil dengan kelompok bintang padat pada pusatnya.
"Dalam galaksi massa rendah gugus bintang, yang dapat memuat hingga jutaan bintang, benar-benar mendominasi lubang hitam," kata peneliti Nicholas Scott Swinburne dalam rilisnya.
Penelitian ini juga memprediksi dimana "massa menengah" lubang hitam sukar dipahami. Para ilmuwan telah mengalami kesulitan menemukan setiap lubang hitam berukuran menengah yang memiliki massa lebih dari satu bintang tapi dengan massa kurang dari 1 juta bintang.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lubang hitam ada di galaksi di mana kita sudah tahu ada lubang hitam tapi kita tidak tahu massanya.
"Ini mungkin cukup besar untuk dilihat oleh teleskop generasi baru yang sangat besar," kata Scott.

Dipublikasikan dalam : Astrophysical Journal pada 10 Januari2013. (EpochTimes/sua)

Astronom Diperkirakan Temukan Lubang Hitam Terbaru di Galaksi Bima Sakti

Gambar-gambar baru dari teleskop Sinar-X Chandra, milik NASA, mengindikasikan bahwa sisa ledakan bintang supernova, kemungkinan memuat satu lubang hitam muda dalam galaksi Bima Sakti
Gambar baru dari teleskop Sinar-X Chandra milik NASA menampilkan sisa ledakan bintang raksasa, Supernova, yang dinamakan W49B. W49B ini diyakini hampir berusia 14 miliar tahun (Foto:  X-ray: NASA/CXC/MIT/L.Lopez).

   Para astronom kemungkinan telah menemukan black hole atau lubang hitam terbaru yang terbentuk di galaksi kita. Mereka berpendapat lubang hitam tersebut mungkin tercipta dari ledakan yang jarang dari bintang yang akan mati.

Gambar-gambar baru dari teleskop Sinar-X Chandra, milik NASA, yang mengamati jagat raya dari orbit 139 ribu kilometer di atas Bumi, memberi indikasi bahwa sisa ledakan bintang raksasa, supernova, berupa awan gas yang menyala dan berbentuk aneh, kemungkinan memuat satu lubang hitam muda.

Sisa ledakan bintang itu, yang dinamakan W49B, diperkirakan berusia 1000 tahun.  Ini sama dengan sekedip mata dalam jagat-raya yang diyakini hampir berusia 14 miliar tahun.

Menurut Smithsonian Astrophysical Observatory di Massachusetts yang mengoperasikan teleskop Chandra, apabila temuan ini dikukuhkan, W49B akan menjadi lubang hitam termuda dalam galaksi Bima Sakti.

Ledakan supernova terjadi ketika bintang yang maha-besar kehabisan bahan bakar. Namun menurut NASA, ledakan tersebut belum dapat dipahami dengan baik.  Ledakan tersebut cenderung simetris, namun sisa supernova W49B tidak simetris, lonjong dan berbentuk elips.

Para ilmuwan mengatakan bentuknya yang aneh dan gambar sinar-x sisa ledakan supernova yang berwarna-warni dan terang benderang itu memberi indikasi bahwa bintang tersebut mengalami kematian yang tidak biasa.

Seperti biasanya, para astronom mencari inti yang kental dan berputar, tetapi mereka tidak melihat indikasi tersebut. Mereka memperkirakan lubang hitam mungkin telah terbentuk pada saat itu.  

Selasa, 19 Februari 2013

Kiamat, Gejolak Bumi dan Matahari


KOMPAS.com - Tak hanya diramu dengan fenomena antariksa yang spekulatif, isu kiamat 21 Desember 2012 juga dipadu dengan proses alamiah Bumi dan Matahari yang dimaknai berlebihan. Bumi dan Matahari tidaklah mati, tetapi berproses dinamis dan terus berevolusi.

Penggagas isu menyebut, kiamat juga terjadi karena adanya perubahan arah kutub magnet Bumi dan melemahnya medan magnet Bumi. Kutub utara magnet Bumi akan berbalik 180 derajat menjadi kutub selatan dan sebaliknya.

Perubahan arah kutub magnet diyakini akan melemahkan medan magnet Bumi. Akibatnya, kemampuan Bumi menahan radiasi sinar kosmik, termasuk radiasi Matahari, hilang.

Ini dikatakan bisa membahayakan satelit, mengganggu orientasi gerak binatang, hingga berbagai kekacauan arah pesawat karena satelit terganggu.

Guru Besar Kemagnetan Batuan Institut Teknologi Bandung Satria Bijaksana, Rabu (12/12/2012), mengatakan, kutub magnet Bumi memang bisa berubah arah 180 derajat. Kutub magnet juga bisa bergeser seperti yang kini terjadi atau melemah. ”Tapi, perubahan itu tidak terjadi tiba-tiba,” ujarnya.

Kutub utara magnet Bumi berada 11,5 derajat dari kutub utara Bumi dan ada di wilayah Kanada. Ia bergerak ke utara-barat laut dengan besaran setengah derajat dalam lima tahun. Pada abad mendatang, kutub utara magnet Bumi akan ada di Siberia, Rusia.

Perubahan arah dan pergeseran kutub magnet Bumi disebabkan oleh sirkulasi material dalam inti bagian luar Bumi. Inti bagian luar ini berupa fluida (cairan) yang terdiri atas nikel dan besi. Gerak fluida tersebut dipengaruhi oleh rotasi Bumi.

Mantan Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia Lambok Hutasoit mengatakan, rekaman batuan selama 76 juta tahun menunjukkan telah terjadi puluhan kali perubahan arah kutub magnet berkebalikan. Namun, tak ada yang aneh dengan batuan Bumi. Jeda waktu antar- perubahan arah kutub 25.000 tahun hingga jutaan tahun.

Satria menambahkan, perubahan kutub magnet berkebalikan terakhir terjadi 780.000 tahun lalu. Proses transisinya butuh sekitar 20.000 tahun, waktu yang cukup bagi makhluk hidup Bumi untuk beradaptasi.

Meskipun demikian, perubahan dan pergeseran kutub tidak menimbulkan dampak apa pun bagi manusia, kecuali bagi mereka yang menggunakan kompas sebagai penunjuk arah dan ada di sekitar kutub.

Badai Matahari

Jelang kiamat juga diwarnai isu datangnya badai Matahari. Badai itu ditandai oleh pelepasan partikel Matahari yang bermuatan secara berlebih akibat ledakan Matahari dan lontaran material korona (atmosfer Matahari). Selain membawa energi, partikel membawa medan magnet yang menimbulkan radiasi elektromagnetik jumlah besar.

Kepala Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Clara Yono Yatini mengatakan, aktivitas Matahari meningkat sejak 2010. Ini bagian dari siklus 11 tahunan Matahari. Selama 2012, aktivitasnya terus meningkat dan diperkirakan mencapai puncaknya Mei-Juni 2013.

Selama menuju puncak, badai Matahari bisa terjadi kapan saja. Waktunya tidak bisa dipastikan, hanya diperkirakan. Kapan terjadinya badai sudah bisa di- prediksi beberapa hari sebelumnya oleh Lapan dan lembaga penelitian astronomi lain.

Namun, badai ini belum tentu berdampak pada Bumi, tergantung arah ledakan dan kondisi magnetosfer Bumi, apakah muatan magnetnya sama atau berlawanan dengan muatan magnet partikel Matahari.

Satria mengatakan, magnetosfer adalah medan magnet, bukan lapisan partikel. Ia tidak bisa disamakan dengan lubang ozon. Karena itu, tidak ada istilah magnetosfer retak atau bocor seperti yang diisukan.

Menurut Clara, badai Matahari adalah peristiwa rutin. Pengamatan siklus Matahari dilakukan sejak 1745. Manusia punya sistem untuk mengantisipasi, termasuk peringatan dini.

Badai ini hanya memberi dampak pada satelit, sistem komunikasi atau kelistrikan di negara-negara dekat kutub. Belum ada catatan manusia jadi korban langsung badai Matahari.

Letusan gunung api

Kiamat juga dikabarkan terjadi akibat letusan gunung api besar (supervolcano), seperti letusan Gunung Toba di Sumatera atau letusan yang membentuk Kaldera Yellowstone di Amerika Serikat.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono berkata, letusan gunung api selalu didahului tanda-tanda peningkatan aktivitas magma, seperti gempa, pelepasan gas, atau penggelembungan gunung. Untuk letusan superdahsyat, tanda-tanda ini harus ada minimal setahun sebelumnya. Letusan tidak bisa terjadi tiba-tiba.

”Semua gunung api aktif di Indonesia terpantau,” ujarnya. Demikian pula gunung api aktif di berbagai negara. Waktu letusan, besaran letusan, dan kapan letusan berakhir tak dapat diprediksi. Karena itu, ramalan letusan besar gunung api 21 Desember dinilai mengada-ada.

Peristiwa yang terjadi di alam tidak terjadi seketika, ada logika yang menyertainya. Semua membutuhkan proses dengan jangka waktu panjang, hingga jutaan tahun. Bukan sulap, bukan sihir.

Sumber :
Kompas Cetak

Mengenal Matahari

Matahari merupakan salah satu bintang terdekat yang berada di alam semesta dan merupakan pusat dari Tata surya kita. Letak nya yang berjarak 149 juta kilometer dari bumi membuat panas dan cahayanya sangat mendukung dan berguna bagi kehidupan. Tumbuhan membutuhkan cahaya nya setiap hari untuk berfotosintesis, manusia mengubah cahaya nya menjadi sumber energi listrik dan menggunakan panas nya sebagai salah satu cara menjemur pakaian. Di bumi tempat kita tinggal matahari berwarna seperti ke kuning-kuningan padahal sebenarnya warna dari matahari adalah putih. Hal ini terjadi akibat hamburan atmosfer dari cahaya biru. Akan sangat tampak bila kita melihat nya secara sekilas, matahari di pagi hari dan sore hari warnanya sangat berbeda dengan matahari pada siang hari.
Dalam klasifikasi bintang kelas spectral, Matahari merupakan bintang kelas G2V. G2 mengindikasikan permukaan matahari diperkirakan sekitar 9.941° Fahrenheit atau sekitar 5.505° Celcius. V adalah angka romawi yang mengidentifikasikan matahari seperti bintang lainnya, ia menghasilkan energi dari hasil fusi nuklir inti hidrogen dengan inti helium dan pada Inti matahari, matahari mem-fusikan hidrogen dari 430 hingga 600 juta ton per detik nya.

Dengan massa matahari yang kini mencapai 2 x 10^33 gram, Matahari dalam setiap detiknya kehilangan 4 juta ton dari massa nya yang diubah menjadi energi. Kini matahari sudah berusia 5 milyar tahun. Sebagaimana teori evolusi bintang disebutkan, usia ini setara dengan setengah dari perjalanan total kehidupan matahari. Diperkirakan dalam 5 milyar tahun mendatang bintang paling dekat dengan bumi ini akan mulai berubah menjadi bintang raksasa merah dan akan kehilangan bahan bakarnya hingga akhirnya berubah menjadi supernova dan terbentuk planetari nebula.
Permukaan matahari tidak sepenuh nya rata, permukaan matahari senantiasa berubah-ubah disetiap waktunya. Permukaan nya yang kasar biasanya disebut dengan granula matahari. Setiap granula mempunyai lebar sekitar 600 Mil atau 1.000 Km. Granula matahari adalah hasil dari udara yang muncul dari interior matahari yang menyebar setelah mencapai permukaan. Kita dapat mengamatipermukaannya menggunakan Teleskop Matahari.
Granula dan sunspot pada Matahari Credit: Swedish 1-m Solar Telescope (SST)
Fenomena yang sering terjadi pada permukaan matahari adalah sunspot atau bintik matahari. Sunspot terlihat seperti bintik kecil pada permukan matahari. Sunspot terjadi pada lapisan fotosfer matahari akibat aktifitas medan magnet dan membentuk sebuah permukaan dengan perbedaan temperatur dari temperatur lingkungan sekitarnya sehingga tampak gelap. Bila kita lihat menggunakan teleskop matahri, Sunspot akan nampak seperti tekanan dan berbentuk seperti sebuah piring. Lebar nya dapat mencapai hingga 50.000 mil atau sekitar 80.500 km. Letak sunspot selalu berubah-ubah tergantung dari aktifitas si matahari sehingga fenomena sunspot tidak dapat kita pastikan secara tepat dimana letak nya. Wahana langit luar angkasa SOHO Observatory diluncurkan pada bulan Desember 1995 oleh NASA dan ESA guna mengamati fenomena-fenomena matahari dimana pada pesawat ini terdapat 12 instrumen yang secara terus menerus memonitor permukaan matahari, angin matahari(Solar Wind) dan korona. Untuk mengamatinya, kita juga dapat menggunakan binocular yang sudah dilengkapi dengan filter matahari sehingga aman untuk mata.
Sunspot pada matahari diambil oleh Satelit SOHO. Credit: Soho
Angin matahari merupakan fenomena yang selalu terjadi pada setiap tahun dibumi hanya saja besar tidak nya tergantung dari aktifitas matahari. Solar wind adalah aliran partikel yang dikeluarkan dari atmosfer matahari teratas yang sebagian besar terdiri atas elektron dan proton dengan energi 10 dan 100 kilo elektron volt(keV). Aliran partikel ini senantiasa berubah-ubah berdasarkan suhu dan kecepatan nya setiap waktu. Partikel dapat lepas dari gravitasi matahari karena energi kinetik nya yang tinggi dan suhu tinggi dari korona. Angin matahari membuat heliosfer, sebuah gelembung luas di medium antar bintang yang mengelilingi tata surya. Fenomena lain aki bat angin matahari adalah badai geomagnetik yang dapat melumpuhkan jaringan listrik di bumi(dalam sekala besar), aurora (borealis dan australis) dan ekor komet yang senantiasa menjauhi matahari.
Kata korona diambil dari bahasa latin “corona” yang berarti mahkota. Korona dapat kita lihat saat terjadi gerhana matahari total atau dengan menggunakan koronagraf. Korona adalah bagian terluar dari atmosfer matahari. Tinggi nya suhu pada korona memberikan fitur yang luar biasa. cahaya korona terdiri dari tiga sumber utama yaitu K-korona (kontinuierlich/continuous) diciptakan oleh sinar matahari yang menghamburan elektron bebas, F-korona(Fraunhofer) diciptakan dari sinar matahari yang memantulkan partikel debu dan E-korona(emission) akibat garis emisi spektral yang diciptakan ole ion yang ada pada plasma koronal.
Korona Matahari Credit: en.wikipedia.org

Referensi :
Wikipedia Indonesia
Wikipedia English
Lubang Hitam.com

Senin, 18 Februari 2013

Ditemukan...Planet baru dekat matahari

London - Satu tim ahli astronomi Inggris-Jerman telah menemukan satu planet baru yang mengorbit di dekat Matahari dalam jarak yang sangat tepat bagi iklim seperti Bumi yang dapat menunjang kehidupan.

Tim tersebut sesungguhnya menemukan tiga planet baru yang mengorbit bintang yang berjarak 44 tahun cahaya, tapi hanya satu dari planet itu berada di wilayah yang disebut Zona Goldilocks, rangkaian di sekitar Matahari, tempat temperatur tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin bagi kehadiran air cair.

"Bintang HD 40307 adalah bintang kerdil tua yang sangat tenang, sehingga tak ada alasan mengapa planet semacam itu tak bisa berisi iklim seperti di Bumi," kata Guillem Angla-Escude dari University of Goettingen, Jerman. Ia memimpin penelitian tersebut bersama Mikko Tuomi di University of Hertfordshire di Inggris.

Planet itu memiliki massa sedikitnya tujuh kali massa Bumi, tapi mengorbit dalam jarak yang sama dari Mataharinya, yang berarti planet tersebut menerima jumlah energi Matahari seperti yang diperoleh Bumi.

Lebih dari 800 planet telah ditemukan di luar sistem Galaksi Bima Sakti sejak pertama kali dideteksi pada awal 1990-an. Namun hanya segelintir planet telah berada di wilayah yang bisa dihuni.

Bahkan yang lebih langka adalah beberapa planet di zona yang berputar, seperti yang satu ini untuk menciptakan waktu siang dan waktu malam sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya lingkungan seperti di Bumi. Planet yang tidak berputar dikatakan sebagai terikat pasang-surut, dan satu setengahnya berada dalam kegelapan terus-menerus.

"Ini adalah planet yang paling mendekati Bumi dalam hal zona yang bisa dihuni yang tidak terikat pasang-surut," kata ahli astronomi dari University of Hertfordshire Hugh Jones kepada Reuters.

"Persis seperti Goldilocks suka buburnya tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin tapi yang pas, planet ini, atau tentu saja setiap bulan yang dimilikinya, berada di orbit yang bisa dibandingkan dengan yang ada di Bumi, sehingga meningkatkan kemungkinan planet tersebut bisa ditinggali."

Planet yang diberi nama HD 40307g, adalah bagian dari satu sistem yang sebelumnya diduga cuma memiliki tiga planet, semuanya berada pada orbit yang sangat dekat dengan bintang tersebut sehingga mendukung keberadaan air cair.

Para ahli astronomi membuat temuan itu, yang diungkapkan di dokumen penelitian di jurnal Astronomy & Astrophysics, dengan mengkaji data dari spektrograf HARPS, yang dipasang pada teleskop European Southern Obersevatory di La Silla, gurun Atacam di Chile.

Alat HARPS mampu mengambil gambar perubahan kecil dalam warna cahaya yang datang dari bintang tuan rumah saat cahaya tersebut bergoyang di bawah pengaruh daya-tarik planet yang mengorbit.

Tim tersebut menggunakan teknik baru untuk menyaring sinyal yang disebabkan oleh bintang tuan rumah itu sendiri.

"Ini secara mencolok meningkatkan kepekaan kami dan memungkinkan kami mengungkapkan tiga planet baru di sekitar bintang tersebut," kata Mikko Tuomi.

Sumber: Antara

Minggu, 17 Februari 2013

Dunia Galaksi Di Luar Angkasa


Galaksi adalah multifaset dalam luar angkasa mereka sering mencakup berbagai macam materi luar angkasa, seperti sistem bintang, partikel debu, dan gas. Setiap individu galaksi diisi dengan jutaan dan triliunan bintang yang indah, dan di setiap galaksi bintang-bintang ini memiliki jalur sendiri atau orbit yang berbeda, untuk mereka jelajahi, Ketika berbicara tentang bagaimana menentukan ukuran sebuah galaksi besar atau kecil, mereka diukur dalam tahun cahaya, bukan hektar atau mil dan sebagian besar Galaksi memiliki jarak jutaan tahun cahaya bahkan lebih besar.

Banyak ilmuwan dan astronom memperdebatkan keberadaan dengan apa yang dikenal sebagai materi gelap selama bertahun-tahun, dan masih mencapai kesimpulan definitif mengenai apakah itu benar-benar ada atau tidak. Mereka sepakat dan percaya bahwa galaksi adalah sebuah ruang dengan besar yang tidak dikenal secara utuh atau tidak diketahui dengan jelas ukurannya. secara harfiah ada miliaran galaksi yang berbeda dan semuanya mengambang di angkasa tanpa pilar penyangga. Bila anda berpikir tentang seberapa besar ukuran  galaksi yang sebenarnya dan atau tentang berapa banyak jumlah galaxy sebenarnya ? . sampai saat ini belum ada yang mampu menghitung dan mengukurnya dan atau belum ditemukan technology yang dapat menjelaskan secara tepat tentang mereka.

Ketika berbicara dengan seseorang tentang galaksi, kebanyakan dari kita sering mendengar nama Galaksi Bima Sakti, karena merupakan galaksi tempat tinggal kita dan yang paling akrab dengan kita. Pada malam-malam yang jelas, anda sebenarnya bisa melihat galaksi Bima Sakti saat menatap langit malam. Kita tahu bahwa galaksi Bima Sakti sangat besar dalam ukuran, dan terdiri dari triliunan bintang. Satu fakta mengejutkan tentang Bima Sakti, bagi saya adalah bahwa bila dibandingkan dengan matahari, secara harfiah besar namun jika kita menempatkan matahari dan sisi Bima Sakti untuk perbandingan, maka anda harus menggunakan mikroskop untuk melihat matahari, artinya ...? bahwa matahari adalah satu bintang kecil diantara jutaan bintang besar digalaksi bima sakti.

Untuk membantu melacak galaksi lebih baik dari semua galaksi yang ada di alam semesta, para astronom dan ilmuwan telah mengklasifikasikan galakxi menjadi tiga kelompok yang berbeda. Satu dari tiga kelompok telah dijuluki spiral, karena semua galaksi di dalamnya berada dalam bentuk spiral. Bintang-bintang sekitar galaksi dalam kelompok spiral tidak bergerak di sekitar mereka dalam jalur tertentu seperti di galaksi lain, namun mereka malah tertarik masuk dan atau keluar melalui spiral.

Galaksi milik kelompok bidang galaksi adalah mereka yang tampak mengapung bebas melalui ruang, sendirian di dunia yang besar, tidak benar-benar menyentuh atau dekat dengan galaksi lain. Tidak galaksi yang sangat banyak dalam kelompok ini dan galaksi ini adalah yang terkecil dari ketiga kelompok yang ada.

Kelompok terakhir ini mungkin yang terbesar dari ketiga, kelompok cluster. Galaksi dalam kelompok cluster semua diperas ke dalam ruang mungil yang sama dan mengorbit bersama-sama. Ada juga galaksi yang disebut gugus super, di mana terdapat banyak kelompok  galaksi didalamnya dan semua menjadi satu dan sekali lagi dikemas erat ke ruang yang sama.

Galaxy Mengagumkan di Luar Angkasa


Galaxy Mengagumkan di Luar Angkasa (Bagian 2)Beberapa Galaxy memang dapat dengan mudah dipelajari karena bentuknya yang mudah terlihat pada teropong luar angkasa, seperti sekumpulan galaxy dibawah ini. Mereka mengagumkan, bentuknya yang indah, unsur-unsur yang membentuk mereka juga tidak kalah menyenangkan untuk dipelajari. (MuMs - berbagai sumber)

 1. Sombrero galaxy
Sombrero Galaxy (dikenal juga dengan sebutan M104 atau NGC 4594) adalah galaksi yang berbentuk spiral dimana lingkaran luarnya tampak lebih lebar dan terletak di susunan bintang Virgo.
Sombrero mempunyai inti atom (pusat) yang terang, dan sebuah sentral berlubang besar yang berwarna hitam, dan partikel debu yang menarik perhatian di permukaan nya yang melereng.
Debu yang berwarna gelap dan lubang besar ini menjadikan galaxy ini di sebut seperti "topi sombrero" (mempunyai tepi yang lebar).
Besarnya magnitude pada Sombrero (sekitar +9.0), menjadikannya mudah terlihat bahkan dengan teleskop biasa sekalipun. Dengan lubang yang besar dan jalur debu yang ada, menjadikan galaxy ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para profesional astronomer.

2: Black Eye Galaxy
Sebuah galaxy berbentuk spiral yang terletak dalam susunan bintang Coma Berenices, Messier 64, yang terkenal dengan sebutan galaxy "Black Eye" atau "Sleeping Beauty Galaxy,".
Black Eye Galaxy mempunyai ikatan hitam yang menakjubkan dalam menyerap debu yang berada di depan titik (nucleus) tersebut. Galaxy ini juga terkenal diantara astronomer amateur karena bentuknya yang dapat dengan mudah dilihat menggunakan teleskop kecil sekalipun.

3: 2MASX J00482185-2507365 occulting pair
The 2MASX J00482185-2507365 occulting pair (mempunyai pasangan yang tersembunyi) adalah sepasang galaxy yang saling beradu yang ditemukan di sekitar NGC 253, atau the Sculptor Galaxy.
Kedua galaxy tersebut terletak agak jauh dr NGC 253, dengan latar belakang galaxy, 2MASX J00482185-2507365,yang jatuh di redshift z=0.06, sedangkan tampak depannya terletak diantara NGC 253 dan backgroundnya (0.0008 < z < 0.06).
Pasangan galaxy ini menerangi jalur distribusi debu galactic yang melebihi jangkauan galaxy spiral. Oleh karena itu debu yang melebihi batasan perbintangan tersebut menampakan area baru yang menjadi bahan pembelajaran para astronom.
Jangkauan debunya dapat 6 kali melebihi radius perbintangan di galaxy yang berbentuk siluet dalam gambaran HST yang berlawanan dengan sentral dan core latar belakang dari galaxy tersebut.

4: The Whirlpool Galaxy
The Whirlpool Galaxy juga dikenal dengan Messier 51a, M51a, atau NGC 5194, the Whirlpool Galaxy adalah grand-design spiral galaxy yang saling mempengaruhi, yang jauhnya sekitar 23 million light-years dalam susunan bintang Canes Venatici.
Ini merupakan salah satu spiral galaxy yang terkenal di langit. The Whirlpool Galaxy dan temannya (NGC 5195) sangat mudah di teliti oleh para astronomer pemula, karena kedua galaxy ini dapat terlihat dengan teropong biasa.

5: Grand Spiral Galaxy
Grand Spiral Galaxy didominasi oleh jutaan bintang terang dan debu berwarna gelap, yang dapat terlihat dalam perputaran gravitasi yang mengelilingi area sekitar titik tengahnya.
Sekelompok rintikan bintang berwarna biru terang dapat terlihat sepanjang jangkauan spiral ini, sedangkan jalur debu bewarna gelap antar bintang dapat terlihat berpercikan diantara mereka.
Banyak jumlah unsur yang tak terlihat yang belum kita ketahui - menembus unsur kegelapanlah untuk dapat menjelaskan tentang pergerakan-pergerakan yang dapat terlihat pada sisi luar galaxy ini.


6: Supernova 1987A
20 tahun yang lalu, para astronomi menemukan salah satu pecahan bintang paling terang yang berusia sekitar 400 tahun, sebuah bintang jatuh bernama Supernova 1987A.
Gambar ini menunjukan keseluruhan wilayah sekitar supernova. Hal yang paling menarik dari gambar ini adalah adanya sebuah ring dengan lusinan noda terang.
Hal tersebut terjadi karena adanya sebuah guncangan gelombang yang dilepaskan dari bintang ini dan menghantam sepanjang wilayah pada bagian dalam cincin nya, gesekan ini  menimbulkan panas hingga menyebabkan mereka bersinar.
Cincin yang berumur 1 tahun-cahaya tersebut kemungkinan pecahan dari bintang yang berumur 20.000 tahun lalu sebelum ia meledak. Dalam beberapa tahun yang akan datang, keseluruhan cincin akan terus bersinar karena adanya gesekan dengan kekuatanyang sangat besar.
Cincin yang bersinar tersebut, akan menjadi sumber cahaya bagi bintang-beintang lain disekelilingnya, hingga dapat memberikan astromer informasi baru tentang bagaimana bintang ini mengeluarkan materialnya pada saat terjadi ledakan tersebut.
Gambar tersebut diambil pada bulan Desember 2006 dengan menggunakan "Hubble's Advanced Camera for Surveys". (Credit: NASA, ESA, and R. Kirshner; Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics)

7: Galaxy NGC 1512
Sebuah galaxy spiral yang melintang dan terletak sekitar 30 juta tahun-cahaya jauhnya terletak mengarah susunan bintang Horologium, Galaxy NGC 1512 sudah cukup terang utk dapat di lahat melalui teleskop amateur.
Pusat galaxy ini terkenal dengan sebutan "circumnuclear starburst ring", yaitu sebuah lingkaran menakjubkan yang berputar sekitar 2400 tahun-cahaya.
Galaxy "starbursts" adalah awalan baru bagi terbentuknya bintang-bintang baru yang dapat d temukan di berbagai macam lingkungan galaxy.

8: Galaxy NGC 3370
Sebuah galaxy berdebu yang letaknya sekitar 98 juta tahun-cahaya jauhnya yang mengarah ke susunan bintang Leo, pusat dari NGC 3370 ini bagai menunjukkan sebuah lukisan jalur debu dan sebuah nucleus yang bentuknya tak biasa.
Pemandangan NGC 3370 didapat dari the Hubble Space Telescope yang menggunakan "Advanced Camera for Surveys" dengan ketajaman penglihatan yang luar biasa untuk mengidentifikasi perubahan tiap individu bintang Cepheid di galaxy. (Credit: NASA, The Hubble Heritage Team and A. Riess; STScI)

9: M81
Spiral galaxy M81 yang besar dan cantik, di sebelah utara susunan bintang Ursa Major ini adalah salah satu galaxy paling terang yang dapat terlihat dari langit planet bumi.
Pemandangan secara detail ini menunjukkan nucleus nya yang terang. Gambaran mengenai masa lalu nya yang tidak teratur menimbulkan sebuah jalur debu yang menarik yang menembus lurus disk nya, dari bawah dan kanan pusat galactic tersebut, lain halnya dengan M81's yang juga mempunyai fitur-fitur yang menarik perhatian.
Jalur debu yang tak teratur ini juga memperlambat pertemuan antara M81 dan M82. Penelitian akan unsur2 bintang dlm M81 (a.k.a NGC 3031) telah menghasilkan salah satu jarak yang kokoh bagi external galaxy yaitu -- 11.8 juta tahun-cahaya.

10: Hoag's Object
Sebuah galaxy yang tidak biasa dari jenis yang di kenal sebagai ring galaxy, penampilan dari Hoag's Object menarik perhatian para astronomer amatir dan profesional karena bentuk strukturnya yang unik.
Apakah ini merupakan satu galaxy, atau justru dua galaxy? Pertanyaan ini muncul pd tahun 1950 ketika seorang astronomer, Art Hoag mengambil kesempatan mengamati objek extragalatic yang tidak biasa ini.
Pada bagian luar nya didominasi oleh kumpulan bintang biru yang terang, sedangkan bagian yang mendekati pusatnya terdapat sebuah bola bintang kemerahan yang sepertinya berumur lbih tua.
Diantara kedua bagian tersebut terdapat jarak yang hampir seluruhnya gelap. Tentang terbentuknya object Hoag ini msh blm diketahui walau beberapa objek yang menyerupai kini sudah teridentifikasi dan sudah di beri label atas bentuknya.