Jumat, 05 April 2013

Kehidupan di Mars! Jika Bukan E.T, Siapa yang Peduli?


Ilmuwan NASA mengumumkan pada 12 Maret bahwa Planet Merah itu bisa mendukung kehidupan purbakala — meskipun belum ada bukti. Sebuah sampel batuan yang dibor oleh penjelajah Curiosity mengungkapkan kondisi yang bisa mendukung kehidupan mikroba purbakala di beberapa titik di masa lalu.

Kabar mengenai adanya potensi kehidupan menjadi berita utama, dan tidak ada keraguan bahwa penemuan mikroba nyata yang hidup di Mars juga akan menjadi berita utama. Namun, dampak penemuan kehidupan di dunia lain mungkin tidak menggemparkan dunia seperti yang orang-orang pikirkan, kata para ahli.

"Orang-orang tidak tertarik dengan mikroorganisme," kata Chris McKay, seorang astrobiologis di NASA Ames Research Center di Moffett Field, California.

Kehidupan di Mars?
Bagi para ilmuwan, kehidupan Mars akan menjadi isu besar, ujar McKay kepada LiveScience. Bahkan fakta yang akan mengubah paradigma adalah menemukan bahwa kehidupan di Mars awalnya independen.

Masuk akal bahwa Mars dan Bumi bertukar materi di masa-masa awal mereka, dan bahwa kehidupan yang ditemukan di Mars bisa muncul dari sumber yang sama seperti kehidupan di Bumi. Penemuan seperti itu akan menarik, ucap McKay, namun "tidak seheboh seperti penemuan bahwa ada kehidupan di Mars dan penemuan bahwa itu mencerminkan penciptaan yang kedua."

"Jika kami menemukan bukti di Mars tentang penciptaan yang kedua, hal itu mengubah segalanya," katanya. 

Evolusi kehidupan sebanyak dua kali dalam tata surya yang sama akan menunjukkan bahwa kehidupan adalah hal biasa di seluruh alam semesta, jelas McKay. Penemuan seperti itu akan menjadi penemuan besar bagi ahli biologi, yang tiba-tiba akan memiliki tipe yang sama sekali baru untuk mempelajari biologi.

Namun, McKay tidak bermimpi adanya pergeseran besar dalam filsafat di kalangan masyarakat dalam menanggapi penemuan tersebut. Penemuan mikroorganisme di planet lain belum tentu memacu kebutuhan untuk mengevaluasi kembali tempat manusia dalam alam semesta.

"Saya akan menempatkannya di tempat yang sama dengan penemuan partikel Higgs," ujar McKay, mengacu pada teori partikel yang menjelaskan bagaimana partikel lain mendapatkan massa mereka. "Seperti peristiwa itu. Penemuan tersebut akan diterbitkan di masyarakat dan orang-orang akan mengatakan, 'Oh, wow,’ namun sebagian besar akan hanya akan menjadi bahasan para ilmuwan."

Hidup vs Kehidupan
Memang, beberapa data menunjukkan bahwa, bahkan penemuan makhluk luar angkasa yang cerdas tidak akan mengguncang masyarakat manusia di luar kemampuan yang mereka bisa atasi. Satu survei yang melibatkan lebih dari 1300 individu religius, yang dirilis pada 2011 menemukan bahwa orang-orang beragama sangat yakin bahwa penemuan alien yang cerdas tidak akan menggoyahkan iman.

"Para teolog dan pemuka agama yang telah melihat hal itu, saya terkejut mereka sangat sedikit bicara, hampir seolah-olah itu tidak menarik," kata Ted Peters, seorang teolog di Pacific Lutheran Theological Seminary di Berkeley, California, yang memimpin penelitian itu.

Kehidupan mikroba Mars tampaknya tidak akan memberikan banyak dampak di bidang teologis, kata Peters kepada LiveScience. Kebanyakan tradisi religius berpegang teguh bahwa kehidupan adalah ciptaan Tuhan, namun tidak berkomitmen pada penjelasan yang tepat tentang bagaimana Tuhan menciptakannya. Asal-usul kehidupan bisa terjadi kimiawi sebanyak beberapa kali di seluruh sistem tata surya dan tidak akan bertentangan dengan pandangan dunia, ujar Peters.

Penemuan kehidupan yang cerdas di suatu tempat di alam semesta seharusnya signifikan secara teologis, kata Peters. Penemuan semacam itu bisa melontarkan pertanyaan dasar mengenai spiritual secara terbuka, dia mengatakan: Apakah alien spiritual? Apakah mereka memiliki moralitas, empati atau kasih?

Alien cerdas juga bisa memberikan jawaban mengenai evolusi keyakinan agama, tutur Peters. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa agama adalah cara primitif untuk menjelaskan dunia, dan ilmu pengetahuan yang akan menggantikannya, katanya. Jika alien super cerdas adalah untuk merangkul ilmu pengetahun dan agama, itu mungkin akan membantah teori evolusi.

Menemukan kehidupan cerdas juga akan berharga secara ilmiah, di atas dan melampaui segala penemuan mikroba berkembang di Mars, kata McKay. Ada tiga langkah besar yang membawa Anda ke suatu spesies menyerupai manusia: Asal kehidupan, evolusi kehidupan yang rumit seperti tumbuhan dan hewan, dan, akhirnya, perkembangan kecerdasan.

"Kita tidak memiliki harapan bahwa, di Mars, kehidupan menerapkan dua langkah lainnya," melampaui kemungkinan asalnya, ujar McKay. "Berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa yang cerdas, membawa kita ke ujung perbandingan itu, jadi kita bisa segera tahu bahwa ketiga langkah tersebut benar-benar terjadi."


Sumber: Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar