Ilmuwan NASA mengumumkan pada 12 Maret bahwa Planet Merah itu bisa
mendukung kehidupan purbakala — meskipun belum ada bukti. Sebuah sampel
batuan yang dibor oleh penjelajah Curiosity mengungkapkan kondisi yang
bisa mendukung kehidupan mikroba purbakala di beberapa titik di masa
lalu.
Kabar mengenai adanya potensi kehidupan menjadi berita
utama, dan tidak ada keraguan bahwa penemuan mikroba nyata yang hidup di
Mars juga akan menjadi berita utama. Namun, dampak penemuan kehidupan
di dunia lain mungkin tidak menggemparkan dunia seperti yang orang-orang
pikirkan, kata para ahli.
"Orang-orang tidak tertarik dengan
mikroorganisme," kata Chris McKay, seorang astrobiologis di NASA Ames
Research Center di Moffett Field, California.
Kehidupan di Mars?
Bagi
para ilmuwan, kehidupan Mars akan menjadi isu besar, ujar McKay kepada
LiveScience. Bahkan fakta yang akan mengubah paradigma adalah menemukan
bahwa kehidupan di Mars awalnya independen.
Masuk akal bahwa Mars
dan Bumi bertukar materi di masa-masa awal mereka, dan bahwa kehidupan
yang ditemukan di Mars bisa muncul dari sumber yang sama seperti
kehidupan di Bumi. Penemuan seperti itu akan menarik, ucap McKay, namun
"tidak seheboh seperti penemuan bahwa ada kehidupan di Mars dan penemuan
bahwa itu mencerminkan penciptaan yang kedua."
"Jika kami menemukan bukti di Mars tentang penciptaan yang kedua, hal itu mengubah segalanya," katanya.
Evolusi
kehidupan sebanyak dua kali dalam tata surya yang sama akan menunjukkan
bahwa kehidupan adalah hal biasa di seluruh alam semesta, jelas McKay.
Penemuan seperti itu akan menjadi penemuan besar bagi ahli biologi, yang
tiba-tiba akan memiliki tipe yang sama sekali baru untuk mempelajari
biologi.
Namun, McKay tidak bermimpi adanya pergeseran besar
dalam filsafat di kalangan masyarakat dalam menanggapi penemuan
tersebut. Penemuan mikroorganisme di planet lain belum tentu memacu
kebutuhan untuk mengevaluasi kembali tempat manusia dalam alam semesta.
"Saya
akan menempatkannya di tempat yang sama dengan penemuan partikel
Higgs," ujar McKay, mengacu pada teori partikel yang menjelaskan
bagaimana partikel lain mendapatkan massa mereka. "Seperti peristiwa
itu. Penemuan tersebut akan diterbitkan di masyarakat dan orang-orang
akan mengatakan, 'Oh, wow,’ namun sebagian besar akan hanya akan menjadi
bahasan para ilmuwan."
Hidup vs Kehidupan
Memang,
beberapa data menunjukkan bahwa, bahkan penemuan makhluk luar angkasa
yang cerdas tidak akan mengguncang masyarakat manusia di luar kemampuan
yang mereka bisa atasi. Satu survei yang melibatkan lebih dari 1300
individu religius, yang dirilis pada 2011 menemukan bahwa orang-orang
beragama sangat yakin bahwa penemuan alien yang cerdas tidak akan
menggoyahkan iman.
"Para teolog dan pemuka agama yang telah
melihat hal itu, saya terkejut mereka sangat sedikit bicara, hampir
seolah-olah itu tidak menarik," kata Ted Peters, seorang teolog di
Pacific Lutheran Theological Seminary di Berkeley, California, yang
memimpin penelitian itu.
Kehidupan mikroba Mars tampaknya tidak
akan memberikan banyak dampak di bidang teologis, kata Peters kepada
LiveScience. Kebanyakan tradisi religius berpegang teguh bahwa kehidupan
adalah ciptaan Tuhan, namun tidak berkomitmen pada penjelasan yang
tepat tentang bagaimana Tuhan menciptakannya. Asal-usul kehidupan bisa
terjadi kimiawi sebanyak beberapa kali di seluruh sistem tata surya dan
tidak akan bertentangan dengan pandangan dunia, ujar Peters.
Penemuan
kehidupan yang cerdas di suatu tempat di alam semesta seharusnya
signifikan secara teologis, kata Peters. Penemuan semacam itu bisa
melontarkan pertanyaan dasar mengenai spiritual secara terbuka, dia
mengatakan: Apakah alien spiritual? Apakah mereka memiliki moralitas,
empati atau kasih?
Alien cerdas juga bisa memberikan jawaban
mengenai evolusi keyakinan agama, tutur Peters. Beberapa ilmuwan
berpendapat bahwa agama adalah cara primitif untuk menjelaskan dunia,
dan ilmu pengetahuan yang akan menggantikannya, katanya. Jika alien
super cerdas adalah untuk merangkul ilmu pengetahun dan agama, itu
mungkin akan membantah teori evolusi.
Menemukan kehidupan cerdas
juga akan berharga secara ilmiah, di atas dan melampaui segala penemuan
mikroba berkembang di Mars, kata McKay. Ada tiga langkah besar yang
membawa Anda ke suatu spesies menyerupai manusia: Asal kehidupan,
evolusi kehidupan yang rumit seperti tumbuhan dan hewan, dan, akhirnya,
perkembangan kecerdasan.
"Kita tidak memiliki harapan bahwa, di
Mars, kehidupan menerapkan dua langkah lainnya," melampaui kemungkinan
asalnya, ujar McKay. "Berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa yang
cerdas, membawa kita ke ujung perbandingan itu, jadi kita bisa segera
tahu bahwa ketiga langkah tersebut benar-benar terjadi."
Sumber: Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar