Jumat, 05 April 2013

Misteri Ruang Kosong di Luar Angkasa



Misteri Ruang Kosong di Luar Angkasa

Banyak orang percaya kalau sisa sekitar 96 persen tersebut berbentuk Dark Matter. Peneliti masih belum bisa menunjukkan bukti mengenai apakah dark matter ini benar-benar ada, yang faktanya kita tidak bisa melihatnya, menyentuhnya, bahkan cahaya dan sinyal radio dapat menembusnya. Semua ini yang menyebabkan dark matter sangat sulit untuk di deteksi maupun dibuktikan kebenarannya.
Beberapa ilmuwan berpikir, dark matter adalah sebuah objek berukuran sangat besar seperti lubang hitam yang tidak dapat dilihat mengapung disekitar galaksi. Ilmuwan lain percaya bahwa dark matter adalah partikel sub atom yang jarang berinteraksi dengan materi biasa, dilihat dari sudut pandang bahwa dark matter tidak dapat disentuh bahkan dilihat karena cahaya dapat dengan mudah menembusnya tanpa sedikitpun cacat.
Penelitian mengenai Dark Matter
Pada 1933, astronom Swiss Fritz Zwicky dari CalTech memutuskan untuk mempelajari sekelompok kecil dari tujuh galaksi di Coma Cluster. Tujuannya adalah untuk menghitung massa total cluster ini dengan mempelajari kecepatan (atau lebih tepatnya kecepatan dispersi) dari tujuh galaksi. Ia menghitung massa ‘dynamic mass’, kemudian membandingkannya dengan ‘luminous mass’, yang merupakan massa dihitung dari jumlah cahaya yang dipancarkan oleh cluster (dengan membuat asumsi kemungkinan distribusi dari populasi bintang di galaksi). Kecepatan dispersi yang (atau dengan kata lain, bagaimana kecepatan dari 7 galaksi berbeda satu sama lain) secara langsung berkaitan dengan massa cluster itu. Bahkan, sebuah gugus bintang dapat dibandingkan dengan gas. Jika gas panas dan bercahaya, penyebaran partikel kecepatan tinggi. Dalam kasus ekstrim, partikel-partikel yang memiliki kecepatan yang cukup akan meninggalkan gas (menguap). Jika gas dingin dan berat, dispersi kecepatan lemah. Zwicky terkejut bahwa kecepatan yang diamati pada Coma Cluster sangat tinggi. Dynamic mass memiliki massa 400 kali lebih besar dari luminous mass! Zwicky mengumumkan observasi pada rekan-rekannya, tapi mereka tidak tertarik.
Gambar Misteri Ruang Kosong di Luar Angkasa  dark matter2
Dari sekian banyak teori, ada dua teori utama yang saling berlawanan yang terus mencoba menjelaskan sifat dari dark matter, yaitu hot dark matter dan cold dark matter. Teori-teori ini bergantung pada massa dan kecepatan partikel penyusun dark matter. Dalam teori hot dark matter, partikel-partikelnya memiliki kecepatan mendekati kecepatan cahaya, sedangkan cold dark matter lebih besar sehingga lebih lambat.
Kecepatan partikel-partikel ini sangat penting untuk model kosmologi Big Bang dan urutan pembentukan struktur alam semesta yang besar. Jika komposisi semesta yang utama terbuat dari hot dark matter, kecepatan yang sangat tinggi dari partikel awalnya akan mencegah pembentukan struktur yang kecil terlebih dahulu, mulai dari supercluster galaksi kemudian cluster galaksi kemudian galaksi yang kemudian dalam struktur yang lebih kecil.
Perkembangan semesta dengan metode ini biasa disebut UP BOTTOM, dimana struktur terbesar adalah yang pertama kali terbentuk kemudian membentuk struktur yang lebih kecil. Disisi lain, jika cold dark matter merupakan komponen utama alam semesta, partikel akan tersebar pada jarak yang lebih kecil dan dengan demikian akan menghapus fluktuasi kepadatan pada volume ruang yang lebih kecil. Materi-materi akan berkumpul untuk membentuk galaksi (mulai dari awan gas dan struktur yang lebih kecil), yang kemudian membentuk cluster, lalu supercluster. Skenario pembentukan semesta seperti ini disebut BOTTOM UP, dimana struktur terkecillah yang pertama terbentuk yang kemudian berkumpul membentuk struktur yang lebih besar.
Gambar Misteri Ruang Kosong di Luar Angkasa  dark matter cross section3
Kedua teori ini dipertahankan oleh Yakov Borisovitch Zeldovitch untuk hot dark matter, dan James Peebles untuk cold dark matter.
Beberapa astrofisikawan menambahkan dengan memberikan Teori String, teori ini menempatkan dark matter pada dimensi keenam, karena itu dark matter tidak dapat diakses dari dimensi kita yang berada pada urutan empat (tiga dimensi ruang, satu dimensi waktu), bahkan elektromagnetik dan nuklir tidak akan bisa menjangkau dan mempengaruhi dark matter yang dibatasi oleh dinding dimensi yang berbeda.
Ada yang memberikan Teori Axion sebagai penjelasan mengenai Dark Matter. Axion adalah suatu materi luar biasa terang yang memiliki kekuatan elektron 1µeV, stabil dan jarang dapat berinteraksi dengan materi.
Gambar Misteri Ruang Kosong di Luar Angkasa  cosmic ev labeledD3
Lubang hitam?
Memiliki ukuran super besar dan jarang sekali terlihat menjadikan lubang hitam sebagai kandidat yang tepat. Beberapa dari mereka bahkan mencapai 10 ribu kali massa matahari. Melacak suatu lubang hitam sangat sulit karena sifatnya yang menyerap apapun termasuk cahaya yang melintas. Namun, sayangnya butuh hampir sejuta lubang hitam lain selain yang ada sekarang untuk mengisi kekosongan materi
Pertikel Neutrino?
Neutrino adalah sebuah partikel yang pertama kali diperkenalkan pada 1930 oleh Wolfgang Pauli, yang terdeteksi pada 1956 oleh Frederick Reines dan Clyde Cowan. Partikel ini tidak sensitif terhadap kekuatan elektromagnetik dan gaya nuklir kuat, neutrino tidak banyak berinteraksi dengan partikel lain.
Massa neutrino sangat kecil, bahkan hampir nol. Sebagai tambahan, neutrino adalah partikel yang paling melimpah di alam semesta setelah foton. Namun, eksperimen Super-Kamiokande dan SNO (Sudbury Neutrino Observatory) menunjukkan massa neutrino bahkan tidak cukup kecil untuk menganggap partikel ini akan merupakan materi gelap. Neutrino dapat mewakili paling tidak 18 % dari massa alam semesta. Bukan 96 %
MACHO’s?
Massive Compact Halo Objects adalah benda gelap yang besar seperti bintang brown dwarf, bintang katai putih, bintang neutron dan lubang hitam
WIMP’s?
(Weakly Interacting Massive Particles) adalah berbagai partikel subatom non-baryonik (bukan materi biasa) yang diyakini terbentuk karena Big Bang. Banyak teori pertikel memprediksi keberadaan WIMP seperti neutralinos, axion dan neutrino besar, tetapi tidak benar-benar terdeteksi. jika WIMP benar-benar ada, maka kemungkinan komposisi Dark Matter adalah WIMP
Kita tidak akan pernah bisa menguak seluruh rahasia yang disembunyikan alam, manusia hanya bisa meraba menuju kebenaran.

Sumber: viva/forum

Pesawat Antara Rusia Hanya 6 Jam ke Luar Angkasa





Soyuz hanya memerlukan waktu enam jam untuk mencapai ISS. (AP)


Wahana antariksa milik Rusia, Soyuz, berhasil memecahkan rekor dengan membawa awak baru ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) dalam waktu hanya enam jam.
Setelah diluncurkan dari Baikonur di Kazakhstan, kapsul Soyuz ini memasuki orbit, dengan menggunakan manuver balistik rumit, namun dengan cara baru ini lama penerbangan bisa dipangkas.
Ketiga astronot, seorang Amerika dan dua Rusia, telah berhasil mengambil jalan pintas ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Hari Jumat (29/3) mereka membuat sejarah dengan mencapai stasiun antariksa hanya dalam singkat, bukan dua hari sebagaimana biasanya.
Biasanya penerbangan dari bumi ke ISS memakan waktu 50 jam.
Lintasan penerbangan yang lebih pendek membuat tiga awak, dua dari Rusia dan satu dari Amerika Serikat, bisa menghindari perjalanan melelahkan selama dua hari dan berimpit-impitan di dalam kapsul Soyuz, sebelum masuk ke ISS.
Badan ruang angkasa Amerika (NASA) mengatakan para awak ini selama enam bulan ke depan akan melakukan 137 penelitian di bagian ISS yang dioperasikan oleh Amerika dan 44 penelitian di ruang yang dioperasikan Rusia.
NASA menjelaskan para awak akan melakukan penelitian tentang manusia, biologi, fisika, teknologi, observasi bumi, dan pendidikan.
Para ahli Rusia mengirim tiga kargo ke ruang angkasa melalui jalur cepat ini sebelum berupaya mengirim misi berawak.
Mereka juga sedang mencoba untuk memperpendek lagi perjalanan ke ruang angkasa ini.

Sumber: http://inioke.com

Mahluk Bumi yang Pertama ke luar Angkasa


(jelajahunik) Laika adalah anjing Rusia yang menjadi hewan pertama dari bumi yang diluncurkan ke orbit. Pada awalnya Laika adalah anjing liar yang berkeliaran di jalanan Moskwa. Laika dipilih dari tempat penampungan binatang. Nama aslinya adalah Kudryavka namanya diganti Laika berdasarkan rasnya. Laika lalu menjalani pelatihan bersama dua anjing lainnya. Laika lalu terpilih sebagai penumpang wahana angkasa Sputnik 2 dan diluncurkan ke luar angkasa pada tanggal 3 November 1957.

Laika mati beberapa jam setelah peluncuran dikarenakan stress dan kepanasan, kemungkinan karena terganggunya alat kontrol suhu. Penyebab kematiannya tersebut diungkapkan ke muka umum beberapa dasawarsa setelah kejadian tersebut. Beberapa mantan ilmuwan Soviet telah mengungkapkan penyesalan atas kematian Laika.

 
Walaupun Laika tidak selamat dalam perjalanannya, eksperimen tersebut membuktikan bahwa mahkluk hidup dapat selamat selama berada di orbit dan juga mampu bertahan dalam situasi tanpa bobot. Perjalanan Laika membuka jalan untuk perjalanan manusia ke luar angkasa selanjutnya dan juga menyediakan data pertama bagaimana fisik dari mahkluk hidup bereaksi di lingkungan luar angkasa.







Sumber: http://www.jelajahunik.us
 

Seru! Menjelajah Luar Angkasa dengan Teleskop Virtual



Jakarta - Pecinta Astronomi tentu sangat antusias dengan kegiatan peneropongan bintang dan planet. Nah, Microsoft bekerjasama dengan Pustekkom (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan) menyediakan wahana alternatif peneropongan bintang.

Menggunakan Wahana Jelajah Angkasa, pengunjung akan diajak mengelilingi alam semesta. Dikatakan Kepala Pustekkom Ari Santoso, Wahana Jelajah Angkasa merupakan bagian dari Rumah Belajar di Pustekkom, Ciputat, Tangerang Selatan.

Fasilitas ini memungkinkan pengunjung belajar sains, astronomi, fisika dan mata pelajaran lain. Khusus untuk astronomi ini, Pustekkom berinisiatif menggandeng Microsoft.

"Microsoft punya data yang banyak untuk ini dan bisa menjadi sesuatu yang luar biasa untuk pembelajaran. Anak akan punya gambaran tentang alam semesta yang utuh," kata Ari.

Dijelaskan Ari, Wahana Jelajah Angkasa itu sendiri adalah software visualisasi yang memungkinkan komputer berfungsi sebagai teleskop. Wahana ini bisa diakses melalui website Rumah Belajar Pustekkom yang beralamat di http://belajar.kemdikbud.go.id

Cara kerjanya, software ini memadukan gambar, informasi dan cerita dari berbagai sumber menjadi media dengan pengalaman yang mulus, disajikan melalui konektivitas internet.

Sementara itu, Andreas Diantoro, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, menambahkan bahwa semua data gambar yang ditampilkan software diambil langsung dari Microsoft Research. 

Gambar ini menurutnya adalah hasil pencitraan terbaik dari teleskop di seluruh dunia, baik yang di bumi maupun berbasis ruang angkasa.

"Ada 50 juta gambar di data kami. Dengan software ini, kita gak hanya bisa melihat citra planet, tapi juga terhubung ke berbagai informasi melalui mesin pencarian. Jadi sambil menjelajah kita dapat semua informasi tentang planet yang sedang dikunjungi," terang Andreas.

Penasaran bagaimana rasanya menjelajah luar angkasa? Langsung jajal saja serunya berpetualang ke berbagai planet!

Sumber: http://inet.detik.com

Inilah Sepuluh Hal paling aneh dan Paling Misterius di luar angkasa


10. Hypervelocity Bintang
Jika Anda pernah menatap langit malam, Anda mungkin berharap pada bintang jatuh (yang benar-benar meteor).
Tapi memang ada bintang jatuh, dan mereka sangat langka yang terjadi hanya sekali dalam 100 juta tahun.
Pada tahun 2005, para astronom menemukan hypervelocity "pertama" bintang meluncur keluar dari galaksi hampir 530 mil per detik (10 kali lebih cepat dibandingkan dengan gerakan bintang biasa).

9. Black Holes
bicara soal black holes, adakah yang lebih menarik?
Di luar perbatasan gravitasi lubang hitam tidak peduli apapun maupun cahaya tidak dapat melarikan diri. Astrofisikawan berpikir penyebab black holes yaitu meledaknya bintang mati, sekitar tiga sampai 20 kali massa Matahari dapat membentuk obyek-obyek aneh. Di pusat galaksi, lubang hitam sekitar 10.000 hingga 18 milyar kali lebih berat dari matahari diperkirakan ada, yang dapat dengan melahap gas, debu, bintang-bintang dan lubang hitam kecil.

8.Magnetars
Matahari berputar sekitar sekali setiap 25 hari, secara bertahap merusak bentuk medan magnet nya.
Yah, bayangkan sebuah bintang sekarat berat daripada matahari runtuh menjadi segumpal materi hanya belasan mil dengan diameter.
Seperti balerina berputar menarik lengan ke dalam nya, perubahan dalam ukuran bintang neutron berputar - dan dengan medan magnet - di luar kendali.
Perhitungan menunjukkan benda-benda memiliki medan magnet sementara sekitar satu juta milyar kali lebih kuat daripada Bumi. Itu cukup kuat untuk menghancurkan kartu kredit Anda dari ratusan ribu mil jauhnya, dan merusak atom ke dalam silinder ultra-tipis.

7.Neutrinos
Mengeluarkan uang receh dari saku Anda dan tahan untuk beberapa detik ... coba tebak? Sekitar 150 miliar kecil, hampir partikel tak bermassa yang disebut neutrino saja melewatinya seakan tidak pernah ada.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa mereka berasal dari bintang-bintang (hidup atau meledak), bahan nuklir dan dari Big Bang. Partikel-partikel dasar datang dalam tiga jenis.
Karena kadang-kadang neutrino berinteraksi dengan "materi normal" seperti air dan minyak mineral, ilmuwan berharap mereka dapat menggunakannya sebagai teleskop revolusioner untuk melihat bagian luar alam semesta tertutup oleh debu dan gas.

6.Dark matter
Semua galaksi, bintang, planet, komet, asteroid, debu, gas dan partikel hanya 4 persen dari alam semesta. Sebagian besar dari apa yang kita sebut "masalah" - sekitar 23 persen dari alam semesta - tidak terlihat oleh mata manusia dan instrumen.
Untuk saat ini.
Para ilmuwan bisa melihat gravitasi dark matter menarik tentang bintang dan galaksi, tetapi masih mencari cara untuk mendeteksinya. Mereka berpikir partikel mirip dengan neutrino namun jauh lebih besar...dark matter terlihat misterius.

5.dark energy
energi gelap adalah bagian yang berukuran 73 persen dari alam semesta. Tampaknya meliputi seluruh ruang dan mendorong galaksi jauh dan lebih jauh dari satu sama lain dengan kecepatan yang sangat cepat.
Beberapa kosmolog berpikir ekspansi ini akan meninggalkan galaksi Bima Sakti sebagai pulau alam semesta "" dalam sekitar beberapa triliun tahun tanpa terlihat oleh galaksi lain.
Lainnya berpikir tingkat ekspansi akan menjadi begitu besar sehingga akan menghasilkan "Big Rip." Dalam skenario ini, kekuatan energi gelap membongkar gravitasi bintang dan planet,membuat bersatu partikel, molekul-molekul dalam partikel-partikel, dan akhirnya atom dan partikel sub-atomik. Syukurlah, mungkin manusia tidak akan ada di sekitar untuk menjadi saksi bencana.

4.planet
Mungkin terdengar aneh karena kita hidup di planet, tetapi planet adalah salah satu benda misterius dari alam semesta.
Sejauh ini, teori tidak sepenuhnya bisa menjelaskan bagaimana gas dan debu di sekitar bintang pembentukan planet - khususnya yang berbatu.
Tidak membuat masalah lebih mudah adalah kenyataan bahwa sebagian besar planet yang tersembunyi di bawah permukaannya. peralatan canggih dapat menawarkan petunjuk dari apa yang ada di bawah, tapi setelah melakukan eksplorasi hanya beberapa planet yang ada di tata surya.
Hanya pada tahun 1999 adalah planet pertama di luar lingkungan langit kita terdeteksi, dan pada bulan November 2008 gambar planet ekstrasurya pertama bonafide diambil.

3.gravity
Kekuatan yang membantu bintang-bintang menyala, planet tetap bersama dan orbit benda-benda adalah salah satu yang paling penting di alam semesta
Para ilmuwan telah menyempurnakan hampir setiap persamaan dan model untuk menjelaskan dan memprediksi gravitasi, namun sumbernya dalam hal tetap menjadi misteri.
Beberapa berpikir partikel sangat kecil yang disebut gravitons memancarkan kekuatan, tapi mereka tidak pernah bisa dideteksi sehingga masih dipertanyakan.

2. Life
Materi dan energi berlimpah-limpah di alam semesta, tapi hanya di beberapa tempat terdapat gulungan dadu kosmik yang sempurna cukup untuk menghasilkan kehidupan.
Bahan dasar dan kondisi yang diperlukan untuk ini fenomena aneh lebih baik dipahami dari sebelumnya, berkat akses yang berlimpah bagi kehidupan di Bumi.
Tapi resep yang tepat - atau resep dari unsur-unsur dasar karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, fosfor dan belerang untuk organisme adalah sebuah misteri yang berlaku.
Para ilmuwan mencari daerah baru di tata surya di mana kehidupan bisa tumbuh (atau masih mungkin, seperti di bawah permukaan bulan berair), dengan harapan tiba di sebuah teori yang menarik bagi asal-usul kehidupan.

1. The Universe
Sumber energi, materi dan alam semesta itu sendiri adalah misteri akhir, baik, alam semesta.
Berdasarkan pencarian disebutkan bahwa latar belakang terjadinya alam semesta adalah adanya gelombang mikro kosmik (dan bukti lain), para ilmuwan berpikir bahwa alam terbentuk dari "Big Bang" - sebuah ekspansi yang mengandung energi , ultra-panas ultra-padat.
Menggambarkan waktu sebelum acara tersebut, Namun, mungkin mustahil.
Namun, pencarian adanya partikel atom yang terbentuk tak lama setelah Big Bang dapat memberikan penerangan baru tentang eksistensi misterius alam semesta - dan membuatnya sedikit lebih aneh dari saat ini.

Sumber: http://memantau.blogspot.com

6 Kejadian Sehari-Hari yang Terjadi Secara Aneh di Luar Angkasa


Saya yakin anda pasti tahu dengan persis seperti apa rupa air yang sedang mendidih. Tetapi apakah anda juga tahu bagaimana tampak air yang sedang mendidih ketika berada di luar angkasa? Berikut adalah beberapa kejadian sehari-hari, termasuk air yang mendidih, yang akan terjadi sangat berbeda pada keadaan tanpa gravitasi, ditambah penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.


1. Air Mendidih Akan Membentuk Gelembung Besar


Di Bumi, air yang sedang mendidih akan membentuk ribuan gelembung uap kecil. Sebaliknya, ketika berada di ruang angkasa, air yang tengah mendidih hanya akan membentuk satu gelembung besar. Dinamika fluida yang terjadi begitu kompleks sehingga para fisikawan tidak tahu dengan pasti apa yang akan terjadi pada air mendidih dalam keadaan tanpa gaya gravitasi hingga mereka akhirnya melakukan percobaan yang dilakukan pada tahun 1992 di atas sebuah pesawat ruang angkasa. Menurut para fisikawan, tampilan dari air mendidih di ruang angkasa kemungkinan merupakan hasil dari tidak adanya konveksi dan gaya apung, dua fenomena yang disebabkan oleh gravitasi. 

2. Nyala Api Akan Berbentuk Bulat


Di Bumi, api akan menyala naik. Sementara dalam ruang angkasa, api akan bergerak ke luar dari sumbernya ke segala arah. Semakin dekat jarak dengan permukaan bumi, maka molekul-molekul udara akan semakin banyak dan rapat, karena gravitasi bumi menarik molekul-molekul udara tersebut. Sebaliknya, atmoser menjadi lebih tipis dan lebih tipis lagi saat semakin jauh jaraknya dari permukaan bumi, menyebabkan penurunan bertahap pada tekanan. Perbedaan tekanan atmosfer lebih tinggi satu inci, meskipun sedikit, sudah cukup untuk membentuk sebuah nyala lilin.

Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan efek yang disebut konveksi alami. Ketika udara di sekitar nyala api memanas, udara tersebut akan mengembang dan menjadi kurang padat daripada udara dingin sekitarnya. Ketika molekul udara panas mengembang, molekul udara dingin akan menekan mereka kembali. Karena ada lebih banyak molekul udara dingin yang menekan molekul panas pada bagian bawah nyala api dibanding di bagian puncaknya, maka api akan menyala ke atas. Ketika tidak ada gravitasi, maka udara panas yang mengembang akan mengalami tahanan yang sama besarnya di semua arah, dan karena itu nyala api akan membentuk bulatan di sekeliling sumbernya. 

3. Bakteri Menjadi Lebih Cepat Berkembang Biak dan Lebih Mematikan


Percobaan selama tiga puluh tahun telah menunjukkan bahwa koloni bakteri tumbuh lebih cepat di ruang angkasa. Koloni bakteri Astro-E. coli misalnya, tumbuh hampir dua kali lebih cepat dibanding rekan-rekan mereka yang terdapat di Bumi. Selain itu, beberapa bakteri menjadi lebih mematikan. Sebuah percobaan terkontrol di tahun 2007 yang melakukan pengujian pertumbuhan Salmonella pada pesawat ulang alik Atlantis menunjukkan bahwa lingkungan ruang angkasa mengubah ekspresi gen 167 yang terdapat pada bakteri tersebut. Studi yang dilakukan setelah penerbangan menemukan bahwa perubahan genetik ini membuat Salmonella hampir tiga kali lebih mungkin dapat menyebabkan penyakit pada tikus percobaan daripada bakteri kontrol yang tumbuh di Bumi.

Ada beberapa hipotesis tentang mengapa hal ini bisa terjadi. Bakteri mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk tumbuh daripada ketika mereka di Bumi, di mana mereka cenderung berkumpul di bagian bawah cawan petri. Adapun perubahan dalam ekspresi gen dalam Salmonella, para ilmuwan berpikir bahwa hal ini kemungkinan akibat dari respon stress dalam protein yang disebut Hfq, yang memainkan peranan dalam mengendalikan ekspresi gen. Keadaan tanpa gravitasi akan menyebabkan tekanan mekanis pada sel-sel bakteri dan mengubah cara cairan bergerak di atas permukaan sel mereka. Sehingga Hfq merespon dengan membuat sel-sel menjadi lebih virulen. 

4. Anda Tidak Akan Dapat Bersendawa


Karena tidak ada gravitasi berarti tidak ada gaya apung, dan tidak ada yang akan mendorong gelembung gas keluar dari minuman ringan dalam ruang angkasa. Ini berarti gelembung karbon dioksida akan selalu berada di dalam soda, bahkan ketika minuman tersebut telah berada di dalam perut astronot. Selain itu, tanpa gravitasi, astronot tidak akan bisa bersendawa mengeluarkan gas, dan membuat minum minuman bersoda menjadi sangat tidak nyaman. 

5. Bunga Akan Memiliki Aroma yang Berbeda


Bunga menghasilkan senyawa aromatik yang berbeda ketika tumbuh di ruang angkasa, dan akan menghasilkan bau yang berbeda pula. Hal ini karena zat semacam minyak yang dihasilkan oleh tanaman, yaitu minyak yang membawa aroma bunga, sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan usia bunga. Menimbang kerentanannya, maka tidaklah mengherankan bahwa keadaan tanpa gaya gravitasi akan mempengaruhi produksi minyak tersebut juga.

Sebuah aroma yang dihasilkan oleh mawar yang disebut Overnight Scentsation diterbangkan dengan pesawat ulang-alik Discovery pada tahun 1998 kemudian dianalisis, direplikasi dan dimasukkan ke dalam "Zen", sebuah merk parfum yang dijual oleh perusahaan Jepang, Shiseido. 

6. Anda Akan Lebih Banyak Berkeringat


Sebagaimana dijelaskan dalam konteks nyala api lilin, keadaan tanpa gravitasi berarti tidak ada konveksi alami. Hal ini berarti panas tubuh tidak dapat dilepas secara langsung oleh kulit, sehingga tubuh terus-menerus berkeringat sebagai upaya untuk mendinginkan diri. Namun, hal yang lebih buruk adalah karena aliran keringat tidak dapat menetes atau menguap, maka keringat akan terus menempel di kulit dan menumpuk semakin membesar. Semua ini membuat perjalanan ruang angkasa seperti yang dialami Neil Armstrong menjadi sangat lembab.

Referensi:
7 Everyday Things that Happen Strangely In Space

Purnama Dianggap Memperburuk Dampak Badai Sandy




KOMPAS.com - Badai Sandy yang kini melumpuhkan New York dan New Jersey memang cuma dimasukkan sebagai kategori 1, namun dampak yang cukup signifikan. Banjir hingga kini melanda New York, tanggul di New jersey jebol dan masyarakat di beberapa wilayah AS kini hidup tanpa listrik.

Ilmuwan cuaca, iklim dan astronomi berpendapat bahwa salah satu yang menyebabkan badai Sandy tak biasa adalah Purnama yang terjadi Senin (29/10/2012) malam. Purnama dianggap memperburuk dampak badai Sandy.

National Geographic, Senin, memberitakan bahwa saat purnama, Bulan, Bumi dan Matahari berada di satu garis. 'Baik Matahari dan Bulan menarik Bumi," kata  Rick Luettich, direktur Institute of Marine Science, University of North Carolina.

Akibat hal tersebut, terjadi pasang yang berbeda dengan pasang di waktu lain dalam bulan yang sama. Pasang yang terjadi dikenal dengan pasang purnaa. Gelombang akibat pasang ini bisa lebih tinggi dibanding pasang biasanya.

Dalam kasus badai Sandy, pasang yang diakibatkan purnama memperburuk dampak banjir akibat air laut. Pasang purnama dianggap sebagai salah satu yang berkontribusi pada banjir yang terjadi sejak Senin malam.

Meski demikian, tidak dinyatakan seberapa besar efek purnama pada dampak badai Sandy. Di samping itu, dinyatakan pula ada faktor lain yang menyebabkan dampak badai Sandy di AS lebih buruk.

Salah satu faktor itu adalah sistem tekanan rendah yang ada di Kanada. Sistem ini menghalangi badai bergerak terus ke utara. Dilaporkan National Geographic, akibat sistem itu, badai berbelok ke kiri.

Faktor lain ialah arus udara dengan arah gerak yang di luar biasanya. Di Amerika Serikat, biasa dikenal arus udara yang dikenal jet stream yang bergerak dari barat ke timur. Namun, kali ini, jet stream bergerak dari tenggara ke barat laut. 

Joe Picca, meteorolog dari National weather Service Forecast Office di New York mengungkapkan bahwa jet stream ini dapat memperkuat badai Sandy. Jet stream akan membentuk ruang vakum di atas badai, membuat udara dalam badai mengisi ruang itu dan akhirnya memperkuat badai.

Informasi terbaru seperti diberitakan Reuters, Selasa (30/10/2012), jumlah korban tewas akibat badai bertambah menjadi 15 orang. Subway di New York masih banjir dan tanggul di New Jersey jebol. Sebanyak 7 juta orang di AS kini hidup tanpa listrik.


Sumber :
National Geographic News

Badai di AS, Mengapa Bernama Sandy?




KOMPAS.com — Badai yang melanda wilayah Florida, Mississipi, dan Alabama, Amerika Serikat, pada 2005 dinamai badai Katrina, sementara badai yang menghantam wilayah pantai timur AS, seperti New York, dinamai Sandy. Nama badai selalu bagus, enak didengar, dan mudah diingat.

Bagaimana badai-badai tersebut dinamai? Adakah aturannya? Atau asal saja?

Penamaan badai punya sejarah panjang. Ivan R Tannehill, letnan di militer AS yang kemudian menjadi ilmuwan cuaca dalam bukunya Hurricane, mengungkapkan bahwa penamaan badai berawal dari tradisi masyarakat di sekitar Karibia.

Pada awalnya, badai dinamai berdasarkan nama santa dalam agama Katolik. Contohnya, badai yang melanda Puerto Rico pada 26 Juli 1825 dinamai badai Santa Ana, sementara badai yang melanda wilayah yang sama pada 1876 dinamai badai San Felipe.

Dalam penamaan tersebut, satu badai dengan badai yang lain bisa memiliki nama yang sama. Badai yang melanda Puerto Rico pada 1876 dinamai San Felipe I, sementara yang melanda wilayah sama pada 1928 dinamai San Felipe II.

Selanjutnya, sistem penamaan berubah. Setiap wilayah pembentukan badai memiliki sistem penamaan berbeda.

Di AS, penamaan pernah dilakukan berdasarkan koordinat tempat badai terbentuk. Namun, sistem itu akhirnya juga diubah sebab sulit diingat dan sulit dikomunikasikan. Ada banyak potensi kesalahan saat menyebut sebuah badai.

Pada tahun 1953, penamaan badai di Pasifik mulai didasarkan pada nama-nama perempuan. Sistem ini kemudian diadopsi oleh National Hurricane Center (NHC) di AS untuk memberi nama badai yang terbentuk di wilayah Atlantik. 

Nama yang diambil untuk badai diurutkan sesuai alfabet setiap tahunnya, kecuali yang berawalan Q, U, X, Y dan Z. Sejumlah 21 nama disiapkan setiap tahun. Bila ada lebih dari 21 badai, penamaan selanjutnya didasarkan pada aksara Yunani, Alpha, Beta, dan seterusnya.

Sejumlah nama badai untuk wilayah Atlantik disusun NHC untuk jangka waktu 6 tahun. Jadi, dalam waktu 7 tahun, akan ada nama badai yang berulang. Nama badai takkan diulang jika badai mengakibatkan dampak bencana sangat buruk. Misalnya, nama badai Katrina takkan diulang.

Lalu, mengapa badai kali ini dinamai Sandy?

Untuk tahun 2012, sejumlah nama telah dipakai untuk badai sebelumnya, seperti Alberto, Beryl, dan Chris. Badai Sandy merupakan badai ke-18 yang terjadi tahun 2012. Nama Sandy yang diambil sesuai dengan yang telah disusun. 

Hurikan seperti Sandy pada dasarnya merupakan fenomena siklon tropis. Fenomena ini terjadi akibat adanya faktor suhu yang hangat di permukaan laut, kelembaban udara, serta angin akibat rotasi Bumi.

Siklon tropis memiliki istilah sendiri berdasarkan tempat terbentuknya serta kekuatannya. Di Samudera Hindia, siklon tropis disebut sebagai siklon tropis saja. Hurikan merujuk pada siklon tropis yang terbentuk di Atlantik, sementara Taifun di Samudera Pasifik Barat Daya.

Bukan hanya NHC yang berhak menamai siklon tropis. Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga punya hak menamai siklon tropis. TCWC BMKG bertugas menamai siklon tropis yang terbentuk di 0-10 derajat LS dan 90-125 derajat BT.

TCWC BMKG menyiapkan nama-nama bunga sebagai nama siklon, seperti Flamboyan, Anggrek, dan Cempaka. Daftar lain juga memuat nama buah untuk nama siklon, seperti Anggur, Belimbing, dan Duku. 

Siklon tropis pertama yang dinamai dengan daftar nama TCWC BMKG adalah siklon tropis Anggrek. Berdasarkan BOM Australia, siklon tropis itu terbentuk 28 Oktober 2010, mencapai siklon kategori 2 pada 1 November 2010 dan punah pada 4 November 2010.


Sumber :
NHC, BMKG, BOM Australia

Pembentukan Badai yang Mengancam Jantung Dunia




KOMPAS.com — Perhatian dunia, terutama Amerika Serikat, dalam beberapa hari terakhir terpusat pada ancaman badai hibrida yang disebut "Frankenstorm". Badai tersebut mengancam kota-kota paling padat di Amerika Serikat, termasuk kota yang bisa dikatakan jantung dunia, New York.

Bagaimana pembentukan badai tersebut? Kapan pembentukannya dimulai dan apa saja dampak yang sudah diakibatkan badai itu? Dampak apa pula yang mungkin akan dirasakan Amerika Serikat akibat badai tersebut?

Frankenstorm terutama berkaitan dengan perkembangan badai Sandy. Badai Sandy terbentuk di wilayah Karibia. Pembentukan badai itu tak lepas dari faktor-faktor yang menyebabkan pembentukan badai tropis, yakni suhu di dekat permukaan laut, kelembaban udara, dan pola angin.

Pembentukan badai tropis dimulai dari naiknya massa uap air membentuk awan akibat panas. Banyaknya uap air yang naik menciptakan wilayah bertekanan rendah. Akibatnya, uap air dari wilayah yang bertekanan lebih tinggi mengisi wilayah yang bertekanan rendah dan ikut menguap.

Pada gilirannya, sebuah sistem badai yang terdiri atas awan dan angin yang terus mengembang dengan didayai panas di permukaan air laut akan terbentuk. Sistem itu akan berputar semakin cepat membentuk badai tropis dengan kecepatan 63-117 km per jam.

Badai Sandy, seperti diberitakan Telegraph, Senin (29/10/2012), terbentuk di wilayah Karibia pada Senin (22/10/2012) lalu. Badai menjadi semakin besar. Livescience, Senin, memberitakan bahwa area yang mungkin terdampak badai merentang hingga 280 km dari pusat sistem badai.

Pada Kamis (25/10/2012), badai Sandy menghantam wilayah Kuba dengan kecepatan angin 185 km per jam. Di Kuba dilaporkan bahwa 26 orang tewas akibat badai. Beberapa jam setelah dari Kuba, badai Sandy bergerak ke Bahama dengan kecepatan yang sudah berkurang menjadi 150 km per jam.

Badai Sandy akan terus bergerak dan diperkirakan pada Selasa (30/10/2012) dini hari akan mencapai wilayah pantai timur Amerika Serikat. Badai mengancam beberapa wilayah dataran rendah, seperti New Jersey, New York, dan West Virginia. 

Badai Sandy akan menjelma menjadi Frankenstorm bila bergabung dengan badai musim dingin dari pantai barat Amerika menuju ke timur dan angin dingin dari Kanada. Bila gabungan tiga sistem itu terjadi, maka dampaknya akan luar biasa.

Beberapa dampak antara lain hujan deras dan angin kencang. Salju yang terbentuk bisa mencapai ketebalan 60 cm. Sementara itu, Reuters pada Jumat (26/10/2012) memperkirakan bahwa kerugian kerusakan akibat badai ini bisa mencapai 5 milliar dollar AS.

"Kami memperkirakan, badai ini akan berdampak pada 50 juta-60 juta orang," kata Louis Uccelini, Kepala Prediksi Lingkungan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) seperti dikutip Times, Senin.

Badai hibrida sebelumnya juga pernah menghantam Amerika Serikat pada tahun 1991, disebut badai Grace. Meski demikian, Frankenstorm yang mungkin terjadi kali ini akan menjadi badai dengan dampak terbesar dalam 100 tahun terakhir.

Informasi terakhir seperti dilansir CBS News, Senin, badai Sandy menguat, dari kecepatan 75 km per jam menjadi 85 km per jam. Sejauh ini, upaya pengurangan risiko bencana telah dilakukan. Sekolah hingga bursa saham dinonaktifkan, demikian pula langkah evakuasi.


Sumber :
Time, CBS, Livescience

Mengenal Kategori Badai




KOMPAS.com - Badai Sandy telah menghantam pantai timur Amerika Serikat, Selasa (30/10/2012). Berita terbaru, selain mengakibatkan banjir di New York, badai ini juga telah menewaskan 13 orang. 

Satu hal yang membuat bingung adalah kekuatan badai ini. Dalam banyak pemberitaan, badai Sandy yang menghantam Amerika Serikat dikatakan masuk dalam kategori 1. Apa sebenarnya maksud kategori 1?

Seperti halnya gempa yang dinyatakan dengan magnitud atau skala Richter, badai juga memiliki satuan. Kekuatan badai dinilai dari kecepatan geraknya yang dinyatakan dalam km/jam atau mil/ jam. Badai dikategorikan berdasarkan Saffir-Simpson Hurricane Scale (SSHS).

SSHS dikembangkan oleh pakar teknik sipil Herbert Saffir dan meteorolog Bob Simpson yang saat itu menjabat direktur National Hurricane Center (NHC) di Amerika Serikat. Skala diperkenalkan kepada publik pada tahun 2973 dan mulai banyak digunakan tahun berikutnya.

Skala badai mulanya dikembangkan Saffir pada tahun 1969 saat ia menyadari sulitnya menyatakan besarnya dampak badai. Saffir kemudian menggolongkan badai dalam lima kategori berdasarkan kecepatan. Simpson kemudian menambahkan faktor banjir dan gelombang badai dalam klasifikasi.

Pada tahun 2009, sedikit perubahan dilakukan pada SSHS. Skala tidak memperhitungkan faktor banjir, lokasi dan curah hujan, hanya memperhitungkan kecepatan angin. Skala ini kemudian disebut Saffir Simpson Hurricane Wind Scale (SSHWS).

Infrormasi NHC, skala SSHWS mulai efektif 15 Mei 2010. Namun, pada tahun 2012, sedikit perubahan kembali dilakukan. Rentang dalam kategori 4 diperluas 1 mil per jam ke atas dan bawah.

Dengan klasifikasi badai berdasarkan kecepatannya, bisa diperkirakan dampak hantaman badai yang terjadi. Lima kategori badai beserta perkiraan dampaknya sesuai dideskripsikan di situs National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) adalah sebagai berikut :

Kategori 1.
Kecepatan 119 - 153 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik dapat mengalami kerusakan pada atap. Cabang pohon besar bisa patah. Kerusakan jaringan listrik bisa terjadi.

Kategori 2
Kecepatan 154 - 177 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik bisa mengalami kerusakan di atap dan bangunan. Pohon-pohon yang akarnya dangkal bisa tercerabut dan tumbang. Listrik bisa padam dalam hitungan hari ke


Kategori 3
Kecepatan 178 - 208 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik bisa mengalami kerusakan atap dan bangunan. Banyak pohon akan tumbang. Listrik dan air sulit didapatkan dalam hitungan hari ke minggu.

Kategori 4
Kecepatan 209 - 251 km/jam. Rumah dengan konstruksi baik bisa mengalami kerusakan parah pada atap dan bangunan. Pohon dan tiang listrik berpotensi tumbang. Pohon mungkin bisa mengisolasi daerah tertentu. Listrik bisa padam dalam hitungan minggu hingga bulan. Banyak daerah tak bisa dihuni dalam beberapa minggu atau bulan.

Kategori 5
Kecepatan lebih dari 252 km/jam. Banyak rumah akan mengalami kerusakan parah dan mungkin rubuh. Banyak wilayah akan terisolasi akibat pohon yang tumbang. Listrik dan air tak dapat didapatkan dalam hitungan minggu hingga bulan. Banyak area tak bisa dihuni.

Badai Sandy saat menghantam Amerika Serikat memiliki kecepatan 75 km/jam. Badai ini bisa mengakibatkan dampak parah sebab bergabung dengan badai dan angin dingin lain yang juga melintasi Amerika Serikat.

Salah satu badai yang mencapai kategori 5 adalah Badai Katrina yang melanda Amerika Serikat pada 23 - 30 Agustus 2005. Kecepatan badai itu mencapai 280 km/jam. Badai tersebut dikatakan menjadi salah satu badai terburuk sepanjang sejarah. 

Di bawah badai (hurikan), terdapat pula yang disebut siklon tropis atau depresi tropis. Siklon tropis memiliki kecepatan 63 - 118 km/jam sementara depresi tropis punya kecepatan kurang dari 62 km/jam.


Sumber :
NHC, NOAA

Kembali ke Index Topik Pilihan Wajah Badai Sandy dari Luar Angkasa




KOMPAS.com - Badai Sandy, disebut juga Frankenstorm, menerjang Pantai Timur Amerika Serikat, Senin (29/10). Meski inti badai belum mendarat, Sandy sudah menyebabkan lumpuhnya kota New York dan New Jersey.

Badai ini pun sebenarnya "hanya" masuk kategori satu dengan kecepatan angin 85 mil per jam. Namun, kekuatan Sandy menjadi demikian besarnya karena bertemu dengan arus udara dingin dari kawasan Arktik.

Jalur badai Sandy diperkirakan mencapai 1.600 kilometer. Badai ini disebut sebagai siklon tropis Atlantik kedua terbesar sejak tahun 1988. Besarnya Sandy membuatnya mudah terlihat dari luar angkasa. Satelit cuaca GOES-13 dan satelit pemantau Bumi Suomi NPP, berhasil menangkap wajah Sandy dari atas bola dunia, Minggu (28/10).

Foto itu diambil oleh Jesse Allen dan Robert Simmon yang berada di NASA Earth Observatory. Pusat pemantauan inilah yang secara kontinyu mengirimkan pemandangan Bumi dari satelit yang mengorbit.

Imaji yang tertangkap menunjukkan Amerika Utara, Tengah, dan Selatan, dengan Sandy -berbentuk awan berputar- menghantam Pantai Timur AS. Kumpulan awan membentang dari utara Floria hingga ke Maine. Sulur tipis awan juga menjangkau ke arah timur melintasi Samudra Atlantik.

Satelit Suomi NPP juga menangkap foto Sandy saat malam hari. Menurut Michael Carlowicz dari Goddard Space Flight Center NASA, hal ini bisa dilakukan karena Suomi NPP menggunakan instrumen khusus yang bisa mendeteksi objek redup seperti aurora atau pun refleksi cahaya bulan.

Sandy saat malam hari menunjukkan ia sedang berada di timur Florida dan Georgia. Lampu kota yang ada di dua wilayah disebut juga bisa terlihat.

"Besarnya ukuran badai ini akan mengukir petak besar cuaca buruk," kata Rick Knabb, Direktur dari National Hurricane Center, AS. Badai ini diperkirakan akan berdampak pada kehidupan 50-60 juta warga Negeri Paman Sam.


Sumber :
National Geographic Indonesia

Manusia Jadi Lebih Jangkung di Luar Angkasa




CALIFORNIA, KOMPAS.com — Aneh tapi nyata. Manusia ternyata menjadi lebih jangkung ketika berada di antariksa. Paling tidak, inilah yang terjadi pada astronot yang kini sedang menjalankan misi di International Space Station (ISS).

Tinggi badan para astronot bisa bertambah hingga 5 cm. Penyebabnya adalah pemanjangan tulang belakang akibat pengaruh gravitasi. Pertambahan tinggi ini tak selamanya. Saat kembali ke Bumi, tinggi badan astronot akan kembali seperti semula.

Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) kini memiliki perangkat ultrasonik untuk melihat pengaruh mikrogravitasi pada tulang belakang. Perangkat ini memungkinkan ilmuwan meneliti lebih detail mekanisme bagaimana pertambahan tinggi terjadi.

Mulai bulan ini, perangkat ultrasonik itu akan dipakai. Ilmuwan akan mengevaluasi astronot setiap periode 30, 90, dan 150 hari setelah berada di antariksa. Astronot sendiri biasanya menjalani satu misi ke ISS selama 6 bulan.

Perangkat ultrasonik juga akan dipakai untuk melakukan studi jangka panjang dampak lingkungan mikrogravitasi pada dinamika tubuh astronot yang bertugas. 

"Ultrasonik memungkinkan kita mengevaluasi fisiologi dalam gerak, seperti gerak otot, darah, dan fungsi lain dalam tubuh," kata Scott Dulchavsk, salah satu ilmuwan NASA, seperti dikutip Space, Senin (7/1/2013).

 
Sumber :
SPACE.COM

Sebentar Lagi, Astronot Bisa Cetak Makanan di Luar Angkasa




NEW YORK, KOMPAS.com – Selama ini, para astronot di International Space Station bertahan dengan makanan kemasan yang variasi rasa dan bentuknya membosankan. Tapi, kebosanan itu bakal segera berlalu dengan adanya teknologi printer 3D.

Jeffrey Lipton, peneliti dari Cornell University, Amerika serikat, membuat printer 3D khusus yang digunakan untuk mencetak makanan. Printer itu diberi nama Fab@Home 3D Food Printer.

Mesin ini didesain agar mampu mencetak makanan dengan berbagai rasa dan tekstur, menyerupai makanan aslinya. Bahan dasar yang digunakan adalah suspensi hidrokoloid yang bisa dimakan dan penambah rasa. 

Uniknya, printer bisa menyusun lapisan rasa makanan. Printer bisa meniru cara mulut merasakan beragam makanan.

Michelle Terfansky, astrnot dan peneliti dari University of Southern California mengatakan bahwa printer 3D bisa membuat makanan para astronot lebi menggairahkan. Saat ini, makanan mereka masih jauh dari ideal.

Ia menambahkan, printer 3D akan mampu mengurangi penggunaan ruang dan jumlah limbah yang dihasilkan dengan semakin sedikitnya wadah kosong yang harus dibersihkan.

Saat ini, beberapa kendala masih perlu dipecahkan. Lipton mengatakan, saat akan menciptakan makanan seperti keju mozarella atau jamur, rasanya memang mirip tetapi tetap terasa berbeda, belum seperti yang diharapkan. Kondisi itu disebut "the uncanny valley food".

Ke depan, tim peneliti berencana untuk menyempurnakan rasa dari makanan tiruan yang dihasilkan. Terfansky mengatakan, setelah soal rasa dipecahkan, barulah estetika digarap.

Diberitakan Discovery, Rabu (20/2/2013), diperkirakan butuh waktu 5 – 10 tahun bagi peneliti untuk menciptakan sebuah mesin cetak makanan 3D yang menghasilkan makanan tiruan yang sempurna. Kesulitanya juga banyaknya makanan yang kompleks. Sayur dan buah tentunya sulit ditiru. 


Sumber :
DISCOVERY

Benarkah Teriakan Tak Bisa Terdengar di Antariksa?



SURREY, KOMPAS.com — "Di luar angkasa, tak ada satu pun yang mendengar teriakanmu". Slogan itu cukup populer pada tahun 1979 berkat film Alien, sebuah film fiksi ilmiah yang menegangkan, diperankan oleh Sigourney Weaver. Slogan itu menginspirasi tim peneliti dari University of Surrey untuk membuktikan kebenaran dari slogan tersebut.

Secara teoretis, slogan itu ada benarnya. Luar angkasa hampa udara. Di sana tidak ada molekul sehingga suara, yang berupa getaran, tidak akan bisa bergerak. Namun, bagaimana hasilnya secara nyata? Inilah yang akan dibuktikan oleh para peneliti ini.

Teriakan-teriakan yang akan diujikan di luar angkasa telah dikumpulkan dalam sebuah aplikasi bernama The Scream in Space App yang telah dipasang di telepon pintar (smartphone) yang diluncurkan ke luar angkasa. Aplikasi ini dikembangkan oleh peneliti dari Cambridge University Space Flight.

Telepon pintar yang diluncurkan ke luar angkasa itu pada beberapa titik akan memutar video yang berisi teriakan-teriakan yang telah dikumpulkan. Setelah diputar, tim peneliti dari University of Surrey akan memantau apakah getaran suara dari smartphone tersebut terdeteksi oleh alat speaker yang dipasangkan di satelit mini tersebut.

Misi ini dinamai Smartphone Sat. Misi pada dasarnya adalah peluncuran satelit mini bernama Strand-1, yang berukuran 10 x 30 cm dan berat 4,3 kg. Satelit dibuat oleh sekelompok peneliti dari University of Surrey’s Space Centre (SSC) dan Surrey Satellite Technology (SSTL). 

Satelit mini ini telah diluncurkan di India beberapa waktu lalu. Di dalam satelit terdapat sebuah telepon pintar, Galaxy Nexus, yang dilengkapi berbagai aplikasi khusus dan dipersiapkan menjadi pusat pengendali satelit tersebut pada fase kedua dari misi ini. 

Tujuan peluncuran Strand-1 sebenarnya tidak semata untuk menguji terdengar atau tidaknya suara teriakan di luar angkasa. Satu tujuan lain adalah menguji daya tahan produk komersial standar yang diciptakan di Bumi ketika berada di luar angkasa. 

Misi juga bertujuan menguji dua inovasi dalam peluncuran ke luar angkasa. Kedua inovasi antara lain sistem injeksi campuran air dan alkohol untuk menciptakan thrust (gaya mekanik yang menggerakkan pesawat terbang ke udara). Inovasi itu dinamakan "Warp Drive" (Water Alcohol Resisto-jet Propulsion De-orbit Re-entry Velocity Experiment). 

Inovasi lain adalah teknologi pulsed plasma thrusters yang menggunakan energi listrik untuk memanaskan dan mengevaporasi materi, kemudian menciptakan gas bermuatan yang akan berakselerasi pada satu arah di medan magnet untuk mendorong satelit ke arah sebaliknya.

"Misi ini adalah pencapaian yang luar biasa dan merupakan penghargaan besar bagi semua insinyur yang terlibat," ujar Sir Martin Sweeting, Direktur SSC dan Kepala Eksekutif SSTL, yang dikutip BBC, kemarin (25/2/2013).

Perkembangan terbaru mengenai misi ini bisa diikuti melalui Twitter (@SurreyNanosats), dan foto-foto yang diambil oleh satelit tersebut dapat dilihat di akun Facebook (http://www.facebook.com/nanosats) yang dibuat khusus untuk misi ini.


Sumber :
BBC

Inilah Wajah Kota-kota Dunia Dilihat dari Luar Angkasa



KOMPAS.com — Keindahan sebuah kota ternyata tak hanya tampak pada gedung-gedung megah dan aneka landmark yang dimiliki kota tersebut. Tata kota dan tata lampu sebuah kota juga merupakan obyek yang menarik dan indah, apalagi bila dilihat dari udara. 

Beberapa foto yang sangat indah dan mengagumkan bertemakan kilau cahaya di kota besar berhasil diabadikan oleh 33 orang kru NASA yang ikut dalam ekspedisi di stasiun luar angkasa, International Space Stasion (ISS). 



Foto-foto ini diambil dari ketinggian 240 mil (386,24 km) dari permukaan Bumi, saat stasiun luar angkasa sedang berputar mengelilingi Bumi.

Para astronot itu memotret hamparan beberapa kota besar di dunia, mulai dari Baltimore, Maryland, hingga pesisir Tokyo. 

Dari foto-foto yang ditampilkan, tampak karakteristik khas dari tiap-tiap kota. Sebagai contoh, kota yang ada di pesisir memiliki cahaya paling padat, khususnya di daerah tepian air. Ciri ini berbeda dengan kota yang pembangunan besar-besarannya baru dilakukan seperti Kuwait, pola yang tampak seperti jala.

Berikut ini beberapa foto hasil karya astronot NASA yang dilansir oleh Daily Mail, Minggu (24/3/2013).

 
The biggest little city in the word: Reno, nestled in the foothills of the Sierra Nevada, as seen from the International Space Station
Reno, terletak di kaki bukit Sierra Nevada, dilihat dari International Space Station
By the sea: The city of Porto (left) and Vila Nova de Gaia (right) astride the Douro River on the northwestern coast of Portugal
Kota Porto (kiri) dan Vila Nova de Gaia (kanan) yang terletak di sekitar Sungai Douro.
Miles below: Crew on the space station took this picture of Cleveland, Ohio, flying at an altitude of approximately 240 miles
Cleveland, Ohio


 London calling: Astronaut Chris Hadfield took this photograph of the British capital
London
 Sparkling: A nighttime view of Istanbul, Turkey with the Bosporus strait separating the two halves of the city
Istanbul, Turki dengan Terusan Bosporus

 Intricate: The north west side of Tokyo Bay in Japan. The mammoth city has a population close to 13million
Tokyo, Jepang
 World web: Liege in Belgium sprawls out into the darkness of the surrounding countryside like a spider's webb
Liege, Belgia

 Little Italy: The county's boot-like shape and nearby Sicily as seen from 240 miles above ground
Sicily, Italia
 Eastern delight: A nighttime view of Kuwait City with its neat urban planning. The metropolitan area has a population of two and a half million
Kuwait City
 Pretty as a picture: A view of Baltimore, Maryland. The city is situated on the mid-Atlantic coastline along the terminus of the Patapsco River into Chesapeake Bay
Baltimore, Maryland.
 On the grid: Shenyang on China at night with the smaller city of Sujiatun (pictured left)
Shenyong, China


Sumber: Daily Mail                              

Satelit Rusia Gagal Lakukan Perjalanan ke Mars


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satelit ruang angkasa Rusia, Phobos-Grunt, gagal mengambil lintasan yang telah direncanakan untuk menuju ke Mars dan terjebak di orbit bumi, dan hanya ada waktu tiga hari untuk mencoba memperbaiki, menurut keterangan dari badan antariksa Rusia.

"Kita memiliki waktu tiga hari dimana batere masih memiliki daya," kata Kepala Astronot, Vladimir Popovkin.

Dia juga mengatakan bahwa hal itu bukan merupakan kegagalan.

"Ini keadaan yang tidak wajar, namun situasi masih terkendali," tambahnya.

Satelit Phobos-Grunt meluncur sesaat setelah lewat tengah malam waktu Moskow dari lokasi peluncuran milik Rusia, Baikonur cosmodrome di Kazakhstan, yang merupakan misi pertama sejak satelit Mars-96 tahun 1996 yang jatuh setelah peluncuran.

Ini merupakan misi yang ambisius untuk bisa menempatkan satelit itu di sekitar orbit Mars, mendaratkan satelit di permukaan bulan terbesar, Phobos, mengambil tanah dan membawa sampel yang pertama dari satelit Mars ke bumi.

Peluncuran itu berjalan sangat baik namun pesawat tersebut gagal untuk meninggalkan orbit bumi dalam perjalanannya menuju Mars, sebuah manuver yang direncanakan lima jam setelah peluncuran.

"Sepertinya sistem mesin tidak bekerja, yang berarti tidak bisa melakukan orientasi pada bintang," kata Popovkin.

Satelit itu masih berada di orbit bumi, dan para ahli memiliki waktu untuk melakukan pemrogaman ulang dan kembali melanjutkan perjalanan menuju planet merah itu.

Proyek Phobos-Grunt merupakan kepentingan yang besar bagi program Rusia, sebagaimana negara itu mencoba untuk muncul kembali sebagai adi daya ruang angkasa dengan misi yang terkait dengan planet dan mampu menyaingi NASA.

Popovkin mengatakan bahwa pengendali misi memperhatikan posisi satelit itu di orbit bumi, dan masih memiliki bahan bakar yang cukup di atas kapal.


Sumber: antara

Membelokkan Asteroid Bisa Menjadi Mimpi Buruk Geopolitik


An artist's illustration of asteroids, or near-Earth objects, that highlight the need for a complete Space Situational Awareness system.

Manusia memiliki pengetahuan teknis untuk membelokkan asteroid menjauh dari Bumi, tetapi apakah negara-negara bisa bergabung bersama untuk menjauhkan asteroid dalam waktu bersamaan? Itu masalah lain.

Sebuah asteroid akan menjadi masalah global yang menuntut respons kompleks dan terkoordinasi, kata para ahli. Semua negara tidak hanya perlu mengesampingkan perbedaan-perbedaan mereka, tetapi juga menempatkan warga dalam kondisi berisiko demi kebaikan planet ini.

"Ada banyak pertanyaan geopolitik yang benar-benar sangat sulit," kata Rusty Schweickart, pendiri dan ketua B612 Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk membantu melindungi Bumi dari serangan asteroid.

"Kita akan segera menemukan teknologinya," tambah Schweickart, pilot pesawat modul dari misi Apollo 9 NASA pada 1969. "Tapi untuk mendapatkan keputusan geopolitik yang dibuat dengan tepat waktu, dan tidak hanya penuh perdebatan hingga akhirnya terlambat untuk bertindak, maka akan menjadi tantangan yang nyata." 

Risiko benturan kosmik
Bumi mengelilingi matahari dengan risiko benturan kosmik, berbagi ruang dengan jutaan asteroid yang mengancam kita kapan saja.

Peristiwa 15 Februari menjadi peringatan yang gamblang bahwa bahaya ini selalu ada. Pada hari itu, batu ruang angkasa berukuran 17 meter meledak tanpa peringatan di atas kota Rusia, Chelyabinsk. Ledakan itu merusak ribuan bangunan dan melukai 1.200 orang. Beberapa jam kemudian, asteroid DA14 berukuran 40 meter hanya berada 27.700 kilometer dari Bumi, lebih dekat daripada cincin satelit geosinkron.

Meski para astronom telah melihat 95 persen dari 980 asteroid berukuran paling kecil 1 km yang dekat dengan Bumi, yang mungkin bisa mengakhiri kehidupan jika menghantam di planet kita, batuan ruang angkasa yang lebih kecil masih memiliki bahaya yang tetap tidak terdeteksi.

Para peneliti telah menemukan bahwa kurang dari 30 persen dari benda angkasa yang dekat Bumi berukuran 100 m, misalnya, bisa menghancurkan area seluas satu negara jika benda itu menghantam planet kita. Dan mereka telah memetakan orbit kurang dari 1 persen dari asteroid berukuran 39 meter yang diduga ada di luar sana, yang bisa memusnahkan sebuah kota.

Dari keseluruhannya, hanya 9.700 asteroid dekat Bumi yang telah diidentifikasi sampai saat ini, dari jumlahnya yang mencapai jutaan. Hal tersebut membuat banyak astronom dan politisi menyerukan agar ada lebih banyak sumber daya yang dikerahkan untuk mendeteksi asteroid, sehingga kita bisa mengetahui dengan lebih baik apa yang mengancam kita di masa depan.

Bagaimana cara menangkis asteroid
Para peneliti merasa tahu caranya menangkis asteroid yang menuju ke Bumi, jika ada waktu yang cukup.

Strateginya melibatkan pemasangan setidaknya dua misi ruang angkasa terkoordinasi, kata Schweickart. Yang pertama akan mengempaskan sebuah penabrak kinetik sehingga membuat asteroid hancur. Yang kedua adalah meluncurkan "traktor gravitasi" yang terbang bersama batu ruang angkasa tersebut, mendorongnya menjauh melalui tarikan gravitasi kecil tapi terus-menerus.

"Anda selalu membutuhkan traktor gravitasi di sana untuk memastikan setiap usaha pembelokan tidak membuat asteroid masuk ke ‘lubang’ gravitasi, karena kalau begitu, asteroid itu bakal kembali lagi suatu saat nanti," kata Schweickart kepada SPACE.com.

Pendekatan ini dapat mencegah lebih dari 98 persen kemungkinan tabrakan, menurut laporan tahun 2008 yang berjudul “Asteroid Threats: A Call for Global Response”. Laporan itu disatukan oleh International Panel on Asteroid Threat Mitigation dari Association of Space Explorers, yang diketuai Schweickart. 

Sebuah strategi yang berbeda, seperti ledakan nuklir, mungkin diperlukan untuk asteroid yang berukuran lebih dari 400 m, atau yang datang begitu cepat sehingga manusia tidak siap.

Hambatan politik
Pada 2005, NASA menghancurkan sebuah pesawat buatan ke Comet Tempel 1 untuk menyelidiki komposisi bentuk fisiknya. Dan beberapa pesawat ruang angkasa, seperti Dawn dari NASA dan Hayabusa dari Jepang, telah bertemu dengan asteroid di ruang angkasa.

Namun tantangan utama misi membelokkan asteroid terletak di sisi politis, bukan teknis, tutur Scheweickart. Dan mungkin hambatan terbesarnya adalah cara yang disepakati untuk membelokkan asteroid.

Setiap asteroid yang datang orbitnya telah dipetakan akan mengancam bumi dengan “koridor risiko” yang spesifik — garis situs potensi yang memanjang hingga 180 derajat di permukaan planet tapi hanya beberapa puluh kilometer lebarnya.

Sebuah aksi defleksi tidak akan mampu membuat perubahan besar untuk orbit asteroid yang berbahaya tersebut. Sebaliknya, itu hanya bisa menyeret titik dampak diproyeksikan melebar ke kiri atau ke kanan, dengan memperlambat jatuhnya atau mempercepat sedikit.

Tujuannya, tentu saja, adalah memindahkan titik jatuh ke luar planet. Namun menentukan bagaimana tepatnya untuk mencapai hal ini — untuk membelokkan ke kiri atau kanan, untuk mendorong asteroid atau menariknya — akan sulit, karena keputusan apa pun tentu akan menempatkan beberapa negara pada risiko yang lebih besar daripada yang lain, kata Schweickart.

"Jika Anda memulai sebuah defleksi dan tidak berjalan dengan benar, Anda sekarang telah menggeser titik itu dalam satu koridor risiko," kata Schweickart. "Dan sekarang orang berada dalam bahaya, meski mereka  tidak berada dalam keadaan bahaya sebelum Anda memulai operasi ini."

Dan hal itu hanya salah satu dari banyak isu geopolitik rumit dalam misi membelokkan asteroid.

"Siapa yang melakukannya? Siapa yang membiayainya? Siapa yang bertanggungjawab?" tutur Schweickart.


Sumber: Mike Wall | SPACE.com  

Kehidupan di Mars! Jika Bukan E.T, Siapa yang Peduli?


Ilmuwan NASA mengumumkan pada 12 Maret bahwa Planet Merah itu bisa mendukung kehidupan purbakala — meskipun belum ada bukti. Sebuah sampel batuan yang dibor oleh penjelajah Curiosity mengungkapkan kondisi yang bisa mendukung kehidupan mikroba purbakala di beberapa titik di masa lalu.

Kabar mengenai adanya potensi kehidupan menjadi berita utama, dan tidak ada keraguan bahwa penemuan mikroba nyata yang hidup di Mars juga akan menjadi berita utama. Namun, dampak penemuan kehidupan di dunia lain mungkin tidak menggemparkan dunia seperti yang orang-orang pikirkan, kata para ahli.

"Orang-orang tidak tertarik dengan mikroorganisme," kata Chris McKay, seorang astrobiologis di NASA Ames Research Center di Moffett Field, California.

Kehidupan di Mars?
Bagi para ilmuwan, kehidupan Mars akan menjadi isu besar, ujar McKay kepada LiveScience. Bahkan fakta yang akan mengubah paradigma adalah menemukan bahwa kehidupan di Mars awalnya independen.

Masuk akal bahwa Mars dan Bumi bertukar materi di masa-masa awal mereka, dan bahwa kehidupan yang ditemukan di Mars bisa muncul dari sumber yang sama seperti kehidupan di Bumi. Penemuan seperti itu akan menarik, ucap McKay, namun "tidak seheboh seperti penemuan bahwa ada kehidupan di Mars dan penemuan bahwa itu mencerminkan penciptaan yang kedua."

"Jika kami menemukan bukti di Mars tentang penciptaan yang kedua, hal itu mengubah segalanya," katanya. 

Evolusi kehidupan sebanyak dua kali dalam tata surya yang sama akan menunjukkan bahwa kehidupan adalah hal biasa di seluruh alam semesta, jelas McKay. Penemuan seperti itu akan menjadi penemuan besar bagi ahli biologi, yang tiba-tiba akan memiliki tipe yang sama sekali baru untuk mempelajari biologi.

Namun, McKay tidak bermimpi adanya pergeseran besar dalam filsafat di kalangan masyarakat dalam menanggapi penemuan tersebut. Penemuan mikroorganisme di planet lain belum tentu memacu kebutuhan untuk mengevaluasi kembali tempat manusia dalam alam semesta.

"Saya akan menempatkannya di tempat yang sama dengan penemuan partikel Higgs," ujar McKay, mengacu pada teori partikel yang menjelaskan bagaimana partikel lain mendapatkan massa mereka. "Seperti peristiwa itu. Penemuan tersebut akan diterbitkan di masyarakat dan orang-orang akan mengatakan, 'Oh, wow,’ namun sebagian besar akan hanya akan menjadi bahasan para ilmuwan."

Hidup vs Kehidupan
Memang, beberapa data menunjukkan bahwa, bahkan penemuan makhluk luar angkasa yang cerdas tidak akan mengguncang masyarakat manusia di luar kemampuan yang mereka bisa atasi. Satu survei yang melibatkan lebih dari 1300 individu religius, yang dirilis pada 2011 menemukan bahwa orang-orang beragama sangat yakin bahwa penemuan alien yang cerdas tidak akan menggoyahkan iman.

"Para teolog dan pemuka agama yang telah melihat hal itu, saya terkejut mereka sangat sedikit bicara, hampir seolah-olah itu tidak menarik," kata Ted Peters, seorang teolog di Pacific Lutheran Theological Seminary di Berkeley, California, yang memimpin penelitian itu.

Kehidupan mikroba Mars tampaknya tidak akan memberikan banyak dampak di bidang teologis, kata Peters kepada LiveScience. Kebanyakan tradisi religius berpegang teguh bahwa kehidupan adalah ciptaan Tuhan, namun tidak berkomitmen pada penjelasan yang tepat tentang bagaimana Tuhan menciptakannya. Asal-usul kehidupan bisa terjadi kimiawi sebanyak beberapa kali di seluruh sistem tata surya dan tidak akan bertentangan dengan pandangan dunia, ujar Peters.

Penemuan kehidupan yang cerdas di suatu tempat di alam semesta seharusnya signifikan secara teologis, kata Peters. Penemuan semacam itu bisa melontarkan pertanyaan dasar mengenai spiritual secara terbuka, dia mengatakan: Apakah alien spiritual? Apakah mereka memiliki moralitas, empati atau kasih?

Alien cerdas juga bisa memberikan jawaban mengenai evolusi keyakinan agama, tutur Peters. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa agama adalah cara primitif untuk menjelaskan dunia, dan ilmu pengetahuan yang akan menggantikannya, katanya. Jika alien super cerdas adalah untuk merangkul ilmu pengetahun dan agama, itu mungkin akan membantah teori evolusi.

Menemukan kehidupan cerdas juga akan berharga secara ilmiah, di atas dan melampaui segala penemuan mikroba berkembang di Mars, kata McKay. Ada tiga langkah besar yang membawa Anda ke suatu spesies menyerupai manusia: Asal kehidupan, evolusi kehidupan yang rumit seperti tumbuhan dan hewan, dan, akhirnya, perkembangan kecerdasan.

"Kita tidak memiliki harapan bahwa, di Mars, kehidupan menerapkan dua langkah lainnya," melampaui kemungkinan asalnya, ujar McKay. "Berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa yang cerdas, membawa kita ke ujung perbandingan itu, jadi kita bisa segera tahu bahwa ketiga langkah tersebut benar-benar terjadi."


Sumber: Stephanie Pappas, Penulis Senior LiveScience | LiveScience.com

Bulan Jupiter Mungkin Memiliki Duri Es

Europa, as viewed from NASA’s Galileo spacecraft. Visible are plains of bright ice, cracks that run to the horizon, and dark patches that likely contain both ice and dirt.


Bulan Jupiter, yang bernama Europa, mungkin diselubungi duri es, kata ilmuwan.

Para ahli astronomi sudah lama mengetahui bahwa Europa mengandung es. Kini, para ilmuwan sedang berusaha memahami seperti apa bentuk es di sana, dengan menjadikan beberapa tempat terdingin di Bumi sebagai perbandingan. Duri es yang terbentuk di Bumi bisa pula terbentuk di Europa, kata mereka.

“Duri es lumayan tersembunyi di Bumi,” kata Dan Hobley, pakar astronomi dari University of Virginia, kepada SPACE.com setelah mengemukakan temuannya di Lunar and Planetary Science Conference ke-44.

Duri es (yang juga diberi nama penitentes) setinggi 1-5 meter hanya tumbuh di beberapa bagian pegunungan Andes di Bumi, tetapi area itu bisa jadi gambaran paling mirip mengenai kondisi geologis Europa, kata Hobley.

Penitentes hanya bisa tumbuh dalam kondisi tertentu. Sudut sinar matahari harus menerpa es sedemikian rupa sehingga ujung duri tetap berdiri dan terkubur dalam tanah. 

Hobley mengatakan, kondisi lingkungan seperti itu terdapat di sepanjang garis khatulistiwa Europa. Meski satelit Jupiter ini telah diamati melalui radar dan spektroskopi, para ilmuwan belum mampu memahami secara pasti seperti apa permukaan bulan itu. 

Daerah khatulistiwa di Europa diketahui lebih hangat dari seharusnya, dan keberadaan penitentes dapat menjelaskan fenomena itu, kata Hobley. Karena sinar matahari terperangkap dan memantul di antara duri-duri es. 

"Kami belum yakin. Saat ini kami hanya punya tebakan kuat,” kata Hobley.

Sumber: Miriam Kramer | SPACE.com