Permukaan
planet Venus tidak seperti Bumi yang ramah untuk makhluk hidup.
Kesempatan untuk hidup di sana bahkan mendekati nol. Namun, menurut
sejumlah ilmuwan, beda halnya dengan atmosfer Venus.
Menurut
beberapa sumber, kemungkinan bentuk-bentuk kehidupan primitif masih
beredar di antara gas-gas yang tercampur di lapisan atmosfer Venus.
Tidak
berhenti di situ, para ahli mengatakan rencananya untuk misi lebih
lanjut. Mereka akan melakukan semacam misi sampel untuk mengambil setiap
potensi "penghuni" yang mungkin bersembunyi di sana. Demikian dilansir
Daily Galaxy, Rabu 23 Maret 2011.
Selama
bertahun-tahun, beberapa pesawat ruang angkasa mendekati planet
tersebut dan menganalisisnya hingga batas tertentu. Namun, mereka tidak
tahu banyak tentang Venus seperti halnya Mars. Planet Merah ini
dipelajari ilmuwan non-stop dalam beberapa dekade terakhir.
Meski
teori-teori muncul dan mulai menunjukkan ada kehidupan di Mars, Venus
bisa jadi menyimpan kejutan besar bagi para ilmuwan, khususnya
astrobiologist. Namun, misteri itu dinilai cukup mudah dipecahkan.
Menurut ilmuwan, cukup dengan mengirimkan balon terbang ke planet itu
untuk menangkap kehidupan di atmosfer Venus.
Di permukaan planet
Venus, suhu tercatat sangat tinggi. Panasnya bahkan bisa menguapkan
raksa dan mengubah timah padat menjadi genangan air. Tingkat tekanannya
mencapai 20 kali lipat Bumi, sehingga bisa dipastikan bahan dan
struktur kehidupan tidak mungkin ada di planet ini. Jika pun ada,
kemungkinan mereka yang bertahan dengan kondisi ini sangatlah minim.
Anehnya,
atmosfer Venus justru mirip dengan Bumi. Jaraknya cukup jauh dari
permukaan. Awannya bahkan memiliki suhu yang sama, begitu pun tingkat
tekanannya. Sejumlah studi, walaupun jumlahnya sedikit, mengatakan
bahwa komposisi kimia dari awan ini sangat mirip dengan awan di Bumi
sekitar miliaran tahun yang lalu.
Artinya, suasana atmosfer
Venus sangat mirip dengan suasana atmosfer Bumi saat terbentuk pertama
kali. Atmosfer di Venus dan Bumi sama-sama tidak mengandung asam
sulfat. Ini adalah petunjuk yang menjanjikan bagi banyak orang. Bahkan,
orang skeptis pun mengakui bahwa ini perlu dieksplorasi lebih lanjut
secara rinci.
Terlepas dari banyak temuan yang dianalisis dari
Bumi, faktanya ilmuwan merasa perlu untuk mengirim roket jarak jauh
untuk mengambil sampel langsung. Hanya dengan cara ini mereka bisa
memastikan bahwa kehidupan memang ada atau tidak di permukaan planet
tetangga Bumi itu.
Source : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar