Selasa, 26 Februari 2013

Peristiwa Meteor Jatuh ke Bumi kian Sering Terjadi









Meteor yang menghantam wilayah pegunungan Ural, Rusia, Jumat (15/2) lalu mengejutkan dunia karena sempat tidak terdeteksi hingga menghantam bumi.

Banyak kalangan kemudian mengaitkan meteor yang jatuh di Rusia itu dengan Asteroid 2012 DA14 yang melintas dekat orbit bumi Sabtu (16/2) dini hari. Namun, NASA membantah hal itu. Dua peristiwa itu sama sekali tak terkait.

Hal itu juga diamini oleh pakar astronomi dan astrofisika Lembaga Penerangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. 

Menurutnya, asteroid 2012 DA14 tidak berdampak apapun. "Hanya terlihat seperti bintang redup yang lewat dari selatan ke utara," tuturnya saat dihubungi Media Indonesia, Sabtu (16/2).

Thomas menjelaskan saat ini peristiwa tumbukan Bumi dengan benda langit kerap terjadi. Sebelumnya pada 8 Oktober 2009 juga sempat terjadi kejatuhan benda langit sebesar 10 meter  di wilayah Laut Bone Sulawesi. Artinya, dalam waktu lima tahun, meteor kembali menghantam Bumi.

"Biasanya rerata waktu tumbukan bumi dengan benda langit akan terjadi setiap 12 tahun sekali. Belakangan ini kasus tersebut memang agak cepat terjadi, tapi mengingat memang ada jutaan benda langit tanpa orbit di sekitar Bumi maka hal tersebut bukan anomali," ujar Thomas.

Thomas menegaskan tumbukan benda langit dengan Bumi tersebut merupakan kejadian yang wajar. 

"Ada jutaan benda langit yang melayang di udara dan sebagai salah satu benda langit pula maka posisi Bumi amat memungkinkan untuk bertumbukan dengan benda langit lainnya," jelas Thomas. 

Tumbukan benda langit menurut Thomas cenderung berbahaya dari sisi efek kejut yang dihasilkannya. Karena kecepatan jatuhnya bisa mencapai 30 km per detik. 

"Jadi bayangkan saja kalau sampai jatuh di daerah padat penduduk. Meskipun kecil saja tapi tekanan kecepatan jatuh tersebut akan bertabrakan dengan tekanan udara bumi sehingga efek kejut yang dihasilkannya bisa saja cukup berbahaya," jelas Thomas.

Beberapa fakta tumbukan benda langit yang cukup berdampak besar pada kerusakan bumi antara lain tumbukan asteroid pada 30 juni 1908 di Siberia. Saat itu, asteroid seluas 10 km jatuh dan menyebabkan kerusakan hutan seluas DKI Jakarta di kawasan tersebut. 

Sedangkan tumbukan besar lainnya terjadi di semenanjung Bukatan, Meksiko, 65 juta tahun lalu menyebabkan iklim di Bumi berubah drastis. "Yang terakhir ini bahkan dipercaya hingga sekarang sebagai penyebab punahnya dinosaurus," papar Thomas.


Sumber: Metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar