Studi terbaru yang dilakukan peneliti dari Brown University menunjukkan
bahwa Mars pernah memiliki dasar sungai kuno. Peneliti menemukan
jaringan dari pegunungan sempit di kawah Mars, yang menampilkan
sisa-sisa fosil dari retakan tanah.
Retakan tanah itu menunjukkan
bahwa air pernah mengalir di Mars. Penelitian ini menambah bukti baru
terkait Mars yang memiliki hidrologi aktif.
Dengan hidrologi
aktif ini, ilmuwan bisa mendapatkan pengetahuan baru guna mencari bukti
kehidupan purba di planet merah tersebut. Ilmuwan meyakini bila aliran
air ini masih ada, maka air ini kemungkinan diedarkan melalui
celah-celah.
Ilmuwan juga percaya bahwa air yang bersirkulasi
tersebut, perlahan akan dapat mengisi celah dengan deposit mineral, yang
akan menjadi lebih keras ketimbang batu di sekitarnya. Batu di Mars
juga dapat terkikis selama jutaan tahun dan lapisan material mineral
keras itu akan tetap ada pada tempatnya.
Untuk menguji hipotesis,
ilmuwan memetakan lebih dari 4.000 pegunungan di dua kawah Mars.
Ilmuwan menggunakan pencitraan beresolusi tinggi dari Mars
Reconnaissance Orbiter NASA.
Hipotesis lainnya juga menunjukkan
bahwa struktur pegunungan ini terbentuk dari magma vulkanik yang masuk
ke dalam batuan di sekitarnya. "Ini menunjukkan bahwa pembentukan
retakan dihasilkan melalui energi dari dampak peristiwa lokal dan tidak
berhubungan dengan skala regional vulkanik," kata peneliti Lee Saper,
seperti dikutip Redorbit, Rabu (30/1/2013).
Tim juga
menemukan pegunungan yang secara ekslusif berada di area, di mana batuan
di sekitarnya kaya akan tanah zat besi-magnesium. Mineral dianggap
sebagai tanda bahwa air pernah hadir di bebatuan Mars.
Sumber: Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar